10 Daerah di Kaltim Rawat Hampir 200 Kasus Aktif COVID-19

Perawatan pasien terinfeksi COVID-19. Pasien dirawat akibat COVID-19 di Kalimantan Timur 192 orang pada hari Sabtu (29/1/2022). Naik dari 151 pada bari Jumat. (Foto : handout/SHUTTERSTOCK)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Infeksi COVID-19 terus menunjukkan tren meningkat di Kalimantan Timur. Satgas COVID-19 melaporkan 55 kasus infeksi COVID-19 baru pada hari Sabtu. Hampir 200 orang dirawat di 10 kabupaten dan kota.

Dari 55 kasus baru hari Sabtu, tertinggi 30 kasus di kabupaten Kutai Timur. Di mana 18 di antaranya adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Penambahan 55 kasus infeksi baru itu juga menjadi yang tertinggi sejak awal Januari. Sebelumnya 42 kasus dilaporkan pada hari Jumat.

Keseluruhan 158.659 kasus infeksi COVID-19 di Kalimantan Timur sejak awal pandemi. Kasus aktif atau pasien yang dirawat akibat COVID-19 menjadi 192, naik dari 151 yang dilaporkan hari Jumat.

Kasus aktif tersebar merata di 10 kabupaten dan kota sejak Jumat. Tertinggi dilaporkan dari kabupaten Kutai Timur 44 kasus, kemudian kota Balikpapan 43 kasus, kabupaten Paser 32 kasus, kabupaten Kutai Kartanegara 20 kasus, dan kota Samarinda 17 kasus.

Pasien sembuh dari COVID-19 ada 153.012 pada hari Sabtu setelah bertambah 14 orang. Hanya bertambah 154 kasus sejak awal Januari. Di waktu yang sama, kasus infeksi COVID-19 baru lebih tinggi bertambah 325. Sedangkan kasus kematian tetap 5.455.

Info grafis kasus COVID-19 Kalimantan Timur pada hari Sabtu (29/1/2022) (Sumber : Dinas Kesehatan Kalimantan Timur)

Tiga daerah kini berada di zona oranye COVID-19. Setelah kota Balikpapan dan kabupaten Paser, bertambah dari kabupaten Kutai Timur pada hari Sabtu. Tujuh daerah lain di zona kuning. Satgas mengklasifikasikan zona kuning dengan 1-25 kasus aktif dan zona oranye 26-50 kasus aktif.

Sedangkan warga yang sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) ada 8.801 orang sampai hari Sabtu, di 10 daerah di Kalimantan Timur. Di mana, 4.180 orang dari Balikpapan dan 2.416 dari kota Samarinda.

Di tengah kasus infeksi yang mulai naik pesat, belum ada pernyataan dari Kementerian Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Kalimantan Timur soal varian Omicron.

“Kesulitan kita tidak bisa mengecek mandiri untuk mengetahui varian Omicron. Kita harus kirim ke Litbang (Balitbangkes Kemenkes). Kita tahu, bagaimana lamanya menunggu hasil konfirmasi Omicron dari Litbang itu,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Masitah, kepada niaga.asia, Jumat.

Untuk diketahui, pemerintah melakukan melakukan tes whole genome sequencing (WGS) dan tes PCR dengan metode S gene target failure (STGF) yang dapat lebih cepat mendeteksi varian COVID-19 seperti Omicron. Rencana Kemenkes mengirimkan alat uji itu ke daerah sejak Desember 2021 belum diterima di Kalimantan Timur.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

 

 

Tag: