119 KK Mengungsi Usai Demo Rusuh di Penajam

aa
Personel TNI dan Polri dibantu masyarakat , Sabtu (19/10) melanjutkan pembersihan puing-puing sisa kebakaran akibat kerusuhan yang terjadi di Penajam. (Foto : HO/Kodam VI Mulawarman)

PENAJAM.NIAGA.ASIA – Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memperbaharui data pasca demo berujung rusuh di sekitar pelabuhan Penajam, Rabu (16/10). Selain rumah tinggal, kobaran api akibat amuk massa juga mengakibatkan bangunan lain terbakar.

Data sementara dilansir Pusdalops BPBD kabupaten PPU, Jumat (18/10) malam per pukul 23.30 Wita, bangunan yang terdampak berada di 3 RT yakni RT 06, 07, dan RT 08.

Rinciannya, ada 49 rumah dihuni 62 kepala keluarga (KK) di RT 06 yang hangus terbakar, berikut 5 motor, 3 mobil dan 1 bangunan Madrasah Ibtidaiyah.

Sementara di RT 07 yang terbakar ada 22 rumah yang dihuni 24 KK, warung 6 pintu, serta 2 motor. Pun demikian di kobaran api menghanguskan 2 rumah yang dihuni 2 KK, 11 warung, 1 bangunan bengkel serta 4 unit motor.

Total keseluhan yang terbakar ada 73 rumah, 1 bangunan madrasah, 17 bangunan warung, 11 motor, 3 mobil, 1 bengkel dan 1 bangunan loket kapal klotok atau perahu motor. Tercatar, 88 KK mengungsi.

“Ada tambahan jumlah pengungsi ke pos pengungsi di mess PKK kabupaten PPU saat ini, berjumlah 31 KK 129 jiwa,” kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan BPBD PPU Nurlaila, dikonfirmasi Sabtu (19/10).

Nurlaila menerangkan, tim gabungan terus memenuhi kebutuhan logistik pagi hingga malam hari. Selain itu juga pelayanan keseharan, pemenuhan air bersih, pendistribusian pakaian layak pakai, MCK serta matras dan lainnya.

“Juga ada pemberian trauma healing oleh tim Polda Kaltim, PMI dan tim lainnya di pos pengungsian,” ujar Nurlaila.

Dijelaskan, ragam bantuan juga terus berdatangan, dari berbagai pihak, dibantu selain tim BPBD, Dinas Sosial/Tagana PPU, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri, serta personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Satuan Brimob. “PMI kabupaten PPU mendukung penuh penangnaan pengungsi di mess PKK,” demikian Nurlaila. (006)