12 Warga Sumbar Korban TPPO Dievakuasi ke KBRI

Warga Sumater Barat korban TPPO di Malaysia. (Foto Istimewa)

PADANG.NIAGA.ASIA – Polisi berhasil menyelamatkan 18 warga negara Indonesia (WNI) asal Sumatera Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

“Jadi pada Selasa (12/6/23), lokasinya di sebuah ruko di Kajang, Kuala Lumpur, berdasarkan laporan dari Polda Sumbar dan koordinasi dengan Dirkrimum Polda Sumbar, Atpol, dan staf konsuler telah melakukan penyelamatan para PMI korban TPPO yang berjumlah 18 orang yang berada pada sebuah kios milik WNI asal Sumbar,” jelas Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Selasa (20/6/23).

Dari 18 orang itu, 12 di antaranya sudah dibawa ke KBRI. Sementara sisanya sedang mengambil barang dari lokasi penampungan.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap para korban, mereka telah bekerja selama kurang lebih enam bulan tanpa digaji.

“Tanpa gaji atau upah, tidak sesuai dengan kerja yang mereka lakukan di kilang atau pabrik,” jelas Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan.

Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menyebut, dalam upaya penyelamatan tersebut, polisi setempat harus berhadapan dengan para preman yang mengaku sebagai agen yang mempekerjakan belasan WNI itu.

“Namun, dengan strategi dan diplomasi yang keras, para korban tersebut dapat diselamatkan ke kendaraan milik KBRI Kuala Lumpur. Saat ini para korban sudah dalam kondisi selamat dan aman serta dipindahkan ke shelter KBRI dan IKMA,” tutup Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan.

Sementara Tim Satgas Gakkum TPPO Polda Sumatera Barat (Sumbar) berhasil menangkap seorang wanita sebagai penyalur Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia. Tersangka berinisial W merupakan warga Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar.

Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono, mengatakan terdapat 10 warga Sumbar menjadi korban TPPO. Para korban ini dijanjikan bekerja sebagai asisten rumah tangga hingga perusahaan kilang es di Malaysia.

“Dikirim 10 orang dari masyarakat Sumbar untuk dipekerjakan. Tetapi di sana, ternyata gaji mereka tidak diberikan,” ujar Kapolda di Mapolda Sumbar, Rabu (21/6/23).

Kapolda mengimbau kepada masyarakat untuk selalu lebih waspada kepada orang atau sekelompok masyarakat jika ada yang mengiming-imingi bekerja di luar negeri dengan gaji besar.

Ditambahkan Dirreskrimum Polda Sumbar, Kombes. Pol. Andry Kurniawan, tersangka sebagai penyalur melakukan upaya agar para korban tertarik untuk bekerja ke luar negeri. Modusnya, ujarnya, dengan meyakini korban terkait pekerjaan serta dalam pengurusan keberangkatan ke Malaysia dibiayai hingga paspor dan visa diurus oleh tersangka.

“Bagaimana korban ini tertarik dan tersangka juga menarik para korban, semua biaya perjalanan termasuk pengurusan paspor dan penampungan itu tersangka yang bayar, tetapi kemudian ke belakang, setelah mendapatkan majikan, si agen tersangka kemudian meminta gaji tiga bulan ke depan plus fee, jadi dari situ dia mendapatkan keuntungan,” jelasnya.

Dijelaskan, tersangka pernah tinggal di Malaysia cukup lama, sehingga paham kondisi di sana.

Dirinya memastikan, kondisi 10 korban TPPO dalam kondisi aman dan telah dievakuasi ke Shelter KBRI Malaysia, setelah Satgas Gakkum TPPO Polda Sumbar bersama Atase Kepolisian Kuala Lumpur, Kombes Pol Juliarman Eka Putra Pasaribu mengamankan para korban. Mereka sudah dievakuasi KBRI Malaysia karena kondisinya terancam.

Para korban TPPO di Malaysia ini terdiri dari empat orang perempuan dan enam laki-laki. Hasil koordinasi dengan Korfung Konsuler KBRI, pemulangan korban sedang dalam proses diajukan ke bagian keimigrasian.

“Namun tidak dapat dipulangkan dalam waktu dekat (pulang bersama Satgas Gakkum TPPO) mengingat (ada) korban sedang dalam kondisi hamil delapan bulan dan paspor sedang ditahan oleh mantan majikan,” ungkapnya.

Salah satu korban saat ditemui mengaku kepada penyidik, seluruh gajinya diambil oleh penyalur ilegal tersebut. Mereka mengaku, gaji satu orang selama tiga bulan mencapai Rp22 juta.

“Kalau ditagih ngomongnya hutang-hutang terus,” ungkap salah satu korban.

Sumber: Tribratanews.Polri | Editor: Intoniswan

Tag: