
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Sebanyak 13 kelompok musik etnik tampil memesona digelaran Kaltim Ethnic and Word Music Festival (KEaWMF) di panggung Pentacity Balikpapan Super Blok (BSB), Balikpapan, sejak Jumat malam (4/10/2024) hingga Minggu malam (6/10/2024).
Even yang menampilkan lagu dan instrumen bergenre musik tradisional itu dibuka Sekdaprov Kaltim Sri Wahyuni. Sri Wahyuni mengatakan bahwa pemerintah selalu terbuka pada kegiatan-kegiatan yang serupa dan berharap ke depan dapat menjangkau kota-kota lainnya di Kaltim.
“Musik selalu menjadi teman dalam keseharian kita. Musik juga memperkuat atmosfer sebuah even, termasuk di playlist musik di gadget. Kegiatan ini akan menjadi ruang bagi masyarakat Kaltim untuk mengembangkan bauran musik tradisi dan kontemporer,” kata Sri Wahyuni.
“Bagi Kaltim, musik menempati peringkat kedua subsektor ekonomi kreatif yang potensial untuk dikembangkan,” tambahnya.
Direktur Festival, Amar Aprizal, mengatakan festival ini terselenggara berkat dukungan dan keterlibatan aktif para pelaku seni, khususnya musik di Kaltim.

Para penampil didominasi kelompok musik dari Kaltim seperti ‘Gong Agong’ dari Paser, ‘Olah Gubang’, ‘Boyonesia’, dan Tingkilan ‘Trio Ndut’ dari Kutai Kartanegara, ‘Nawasena’ dari Samarinda, serta ‘Sape Lemanai’ dari Kutai Timur.
Sedang kelompok musik etnik juga berdatangan dari daerah lain, ‘OneDo Art Community’ dari Polewali Mandar, ‘Arca Tatasawara’ dari Malang, ‘Sako Serikat’ dari Lampung, dan ‘Sekala’ dari Bali.
Sesuai dengan visi KEaWMF sebagai etalase musik global, festival ini juga menghadirkan grup musik ‘Nadi’dari Singapura dan ‘The Institute of Uzbek National Music Art’ dari Uzbekistan.
“Di festival ini kita akan melihat berbagai bentuk musik, mulai dari musik tradisional hingga karya terbaru,” ujar Amar, yang juga merupakan Direktur IWMS sekaligus penggagas festival ini.
Kadis Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menyatakan, musik bukan hanya warisan budaya, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku seni.
“Dari festival ini, diharapkan akan tercipta ruang dialog antara pelaku seni dari Kaltim, nasional, dan grup musik global,” kata Ririn.
Selain dari jajaran pemerintahan Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur, pembukaan festival ini juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kebudayaan Uzbekistan, Rektor The Institute of Uzbek National Music Art, serta Direktur Pariwisata, Kebudayaan, dan Ekraf Otorita IKN, Mukhsin.
Festival ini juga menggelar kegiatan seperti talk show bertema industri musik tradisi dan workshop penciptaan musik berbasis tradisi yang menghadirkan Riduan, komposer dari ‘Nadi’ Singapura.
Penulis: Hamdani I Editor: Intoniswan
Tag: Musik