SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Lebih 14.000 orang terinfeksi COVID-19 di Kalimantan Timur sejak Januari dengan 29 kematian hingga Minggu. Infeksi bertambah rata-rata 1.500 kasus enam hari terakhir. Sebagian besar memang tanpa gejala hingga bergejala ringan.

Perhitungan niaga.asia infeksi harian di atas 1.000 kasus terjadi sejak 15 Februari. Keseluruhan ada 14.022 infeksi COVID-19 baru sejak Januari. Angka kesembuhan hanya 2.900 kasus di periode yang sama.

Satgas melaporkan 1.537 infeksi baru hari Minggu di Kalimantan Timur, turun dari rekor 1.978 pada hari Sabtu, atau hampir 28 kali lipat dari rekor 55 kasus infeksi bulan Januari.

Keseluruhan ada 172.356 kasus infeksi di Kaltim sejak pandemi hingga Minggu, di mana 155.758 di antaranya dinyatakan sembuh.

Empat kematian baru dilaporkan hari Minggu menjadikan 26 kematian akibat COVID-19 sejak 1 Februari, atau 29 kematian sejak Januari. Rekor 9 kematian dilaporkan Satgas pada 17 Februari. Keseluruhan 5.481 kematian sejak pandemi.

Sedangkan kasus positif aktif atau pasien dirawat akibat infeksi COVID-19 berjumlah 11.117 hari Minggu, naik dari 10.023 hari Sabtu.

“Sembilan dari 10 daerah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur masih zona merah, karena memiliki lebih dari 51 kasus positif aktif. Kecuali Mahakam Ulu di zona kuning,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kalimantan Timur Andi Muhammad Ishak, dikutip niaga.asia, Minggu.

Lima besar daerah dengan lebih 1.000 kasus positif aktif hari Minggu adalah kota Balikpapan 4.092 kasus, kota Samarinda 1.639, Kutai Timur 1.094, kota Bontang 1.007 serta Kutai Kartanegara 975 kasus. Sedangkan di Mahakam Ulu ada 14 kasus positif aktif hari Minggu, naik dari 11 kasus dilaporkan Sabtu.

Mereka yang terinfeksi COVID-19 rata-rata ditemukan dari hasil tracing dan didominasi dari mereka yang tidak bergejala hingga bergejala ringan, dan kini menjalani isolasi mandiri atau berada di tempat isolasi terpadu (Isoter).

Rasio keterisian tempat tidur isolasi COVID-19 dari 44 RS di Kalimantan Timur masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) sebesar 60 persen.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah menerangkan, pasien bergejala ringan memang disarankan isolasi mandiri jika memungkinkan. Namun apabila tidak, bisa menempati tempat pusat isoter.

“Kemudian kalau bergejala sedang hingga berat, kita rawat di rumah sakit. Itu yang kita optimalkan,” kata Masitah dalam pernyataan kepada niaga.asia pada 14 Februari 2022

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: Covid-19Covid-19 KaltimSamarinda