16 Kematian, Pandemi Paling Mematikan di New South Wales

Staf kesehatan mengumpulkan sampel di klinik pengujian COVID-19 drive-through di Pantai Bondi di Sydney, Australia, Sabtu (8/1/2022). Negara bagian terpadat di Australia telah menerapkan kembali beberapa pembatasan dan menangguhkan operasi elektif saat kasus COVID-19 melonjak ke rekor lain. (Foto : AP/Mark Baker)

SYDNEY.NIAGA.ASIA – Negara bagian New South Wales Australia melaporkan 16 kematian pada Minggu (9/1), sekaligus menjadikannya sebagai hari paling mematikan akibat pandemi COVID-19.

Lebih dari 30.000 kasus baru dilaporkan di negara bagian terpadat di Australia itu, sehingga memaksa warga untuk bergabung bersama lebih dari 200 ribu orang yang tengah menjalani isolasi.

Tidak ada angka statistik untuk menentukan berapa banyak dari mereka merupakan pekerja penting di sektor makanan dan manufaktur. Namun demikian, setengah dari mereka dirumahkan setelah melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi positif.

Warga sebagai konsumen telah melaporkan rak kosong di banyak supermarket karena dampak wabah omicron pada pemrosesan makanan dan rantai pasokan.

“Pekerja kritis di sektor logistik makanan dan manufaktur yang diliburkan karena kontak dekat akan diizinkan meninggalkan isolasi diri untuk bekerja jika mereka tidak memiliki gejala COVID-19, untuk memastikan negara bagian memiliki akses berkelanjutan ke barang-barang penting,” demikian pernyataan New South Wales (NSW) Health, dikutip niaga.asia dari Associated Press, Minggu (9/1).

Kondisi saat ini, para pekerja hanya dapat meninggalkan isolasi mandiri apabila majikan mereka memutuskan ketidakhadiran mereka menimbulkan risiko tinggi, dan jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.

Pekerja yang kembali bekerja, harus memakai masker dan mematuhi strategi manajemen risiko yang disyaratkan oleh majikan mereka, termasuk tes antigen cepat setiap hari. Jika mereka dinyatakan positif, mereka harus kembali melakukan isolasi mandiri.

Perubahan aturan berlaku di bidang pertanian untuk personel keamanan hayati dan pangan yang melakukan tugas penting yakni ; di bidang manufaktur hingga produksi makanan, minuman, bahan makanan, produk pembersih dan sanitasi; dan dalam transportasi ke logistik dan pengiriman makanan.

Keenam belas orang yang meninggal hari Minggu termasuk delapan wanita dan delapan pria berusia 60-an, 70-an, 80-an dan 90-an, kata NSW Health. Angka tersebut melampaui rekor 15 kematian sebelumnya, yang telah dicapai dua kali, pada 29 September dan 1 Oktober 2021 lalu.

Dilaporkan, ada 1.927 orang di rumah sakit, termasuk 151 orang dalam perawatan intensif.

Sementara, negara bagian Victoria melaporkan 44.155 kasus baru pada hari Minggu, termasuk 22.051 dari tes antigen cepat dan 22.104 dari tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dari kasus tersebut, 9.000 berasal dari tes antigen cepat yang dilakukan pada hari Sabtu sementara lebih dari 13.000 dilakukan pada hari sebelumnya dan dilaporkan pada hari Minggu ini.

Angka-angka tersebut tidak selalu mencerminkan penyebaran virus yang sebenarnya karena mereka hanya menghitung jumlah kasus yang tercatat.

Skrining yang dilakukan oleh otoritas kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 80% kasus baru adalah varian omicron.

Victoria mencatat delapan kematian pada hari Minggu, namun Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan kasus penyakit parah relatif rendah di tengah penyebaran omicron.

Sumber : Associated Press | Editor : Saud Rosadi

Tag: