16  Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Mengajar di Tawau Selama Sebulan

aa
Enam belas mahasiswa dan seorang dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan melaksanakan program pengabdian masyarakat (community service) kepada masyarakat Indonesia yang berada di Tawau.  (Foto KRI Tawau)​​

TAWAU.NIAGA.ASIA-Keberhasilan diplomasi dalam memberikan pelayanan dan peningkatan taraf hidup masyarakat di luar negeri tidak dapat diraih tanpa partisipasi aktif masyarakat dalam negeri. Selama bulan Januari hingga Februari, enam belas mahasiswa dan seorang dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan melaksanakan program pengabdian masyarakat (community service) kepada masyarakat Indonesia yang berada di Tawau.

Program ini merupakan wujud sinergi antara diplomasi dan civitas akademia berkontribusi bagi WNI di luar negeri. Diharapkan program ini dapat membantu pembinaan masyarakat sebagai bentuk preventif diplomasi dalam pelindungan WNI di luar negeri.

“KRI Tawau sangat mendukung kegiatan pengabdian masyarakat karena selaras dengan kegiatan pelayanan, pembinaan dan pemberdayaan WNI. Kepada seluruh peserta agar berhati-hati, jaga kesehatan dan nama baik khususnya dalam berhubungan dengan masyarakat sekitar,” pesan Konsulat RI Tawau Sulistijo Djati Ismojo saat memberikan sambutan di acara penerimaan sekaligus pelepasan mahasiswa UMY (15/01/2020), sebagaimana dilaporkan situs kemlu.go.id.

Para mahasiswa kemudian diberangkatkan ke titik-titik Community Learning Center (CLC) maupun ladang-ladang di perkebunan sawit Felda Lahat Datu. Mulai tanggal 15 Januari hingga 13 Februari 2020, para mahasiswa akan melakukan pengabdian masyarakat dengan mengajar anak-anak di CLC, memberikan penyuluhan kepada masyarakat, pelatihan keterampilan dan kegiatan-kegiatan lainnya.

“Kegiatan seperti ini baik bagi mahasiswa yang akan meninggalkan kampusnya untuk mencari pengalaman belajar dan bekerja di kehidupan nyata. Para mahasiswa juga dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapatnya untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat,” kata Sulsitijo. (001)

 

 

Tag: