19 Mahasiswa Kaltara dari Wuhan yang Tiba di Tarakan Tetap Dipantau 14 Hari

Suasana haru mewarnai kepulangan mahasiswa Kaltara usai menjalani masa observasi 14 hari di Natuna, Minggu (16/2). (Foto : Niaga Asia)

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Mahasiswa asal Kalimantan Utara (Kaltara) yang sebelumnya mengenyam pendidikan di Wuhan, China, dan terpaksa dievakuasi pemerintah Indonesia ke Natuna, tiba di Bandara Internasional Juwata Tarakan, sekira pukul 12.00 Wita, Minggu (16/2).

Kepala Dinas Kesehatan Kaltara Usman menyebutkan, mahasiswa Kaltara yang dipulangkan, sebenarnya berjumlah 20 orang. Namun, satu orang atas nama Hanny Puspita asal Kabupaten Nunukan, memilih bertahan di Jakarta.

“Semuanya ada 20 mahasiswa, tapi yang pulang ke Kaltara hanya 19 orang. Sementara yang satunya memilih tinggal bersama keluarganya di Jakarta,” kata Usman, kepada wartawan di Bandara Juwata Tarakan.

Kesembilan belas mahasiswa itu meliputi 8 orang warga Tarakan, 7 asal Nunukan, 3 Bulungan dan 2 dari Malinau. Selama berada di Kaltara, jelas Usman, kondisi kesehatan mahasiswa tersebut akan terus dipantau oleh Dinkes Kaltara.

Hal ini guna memastikan mereka tidak terkena wabah virus corona, meski sebelumnya WHO dan Kementerian Kesehatan menyatakan aman.

“Mereka terutama yang di Tarakan, langsung kita serahterimakan ke keluarga masing-masing untuk dipulangkan ke rumahnya. Tapi tetap kita pantau selama 14 hari,” jelasnya.

Termasuk mahasiswa Kaltara lainnya asal Wuhan yang pulang lebih dulu baik melalui Nunukan dan lainnya. “Juga mahasiswa yang tidak menjalani observasi di Natuna, akan terus kita pantau,” katanya.

Sementara mengenai waktu kapan mereka bisa kembali ke Wuhan untuk melanjutkan pendidikannya, Usman belum bisa memastikan.

“Yang jelas kita tunggu pernyataan resmi dari Pemerintah China dan Indonesia, terkait kondisi di Wuhan. Kan sementara ini masih ditutup,” tuturnya.

Dari pantauan media ini, kepulangan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Wuhan disambut keluarga masing-masing dengan penuh haru dan isak tangis. (003)