2019 Belum Berakhir, Bapenda Kutim Lampaui Target Pajak

Kepala Bapenda Kutim Musyaffa. (Foto: Wahyu Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2019 hingga hari ini, Senin (7/10), khususnya dari sektor pajak mencapai 98,59 persen. Meski untuk masing-masing jenis pajak tidak semua mencapai target, namun secara keseluruhan, telah memenuhi target yang telah dicanangkan sebelumnya. Kendati demikian Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Timur, akan terus berusaha maksimal, agar masing-masing jenis pajak bisa melampaui target. Terutama, 11 jenis obyek pajak yang sudah dilimpahkan pemerintah pusat, menjadi kewenangan daerah dalam hal pemungutan pajak.

Kepala Bapenda Musyaffa menyampaikan, bahwa 10 bulan ini untuk jenis penerimaan pajak sudah mencapai 98,59 pesen, yang awalnya ditargetkan Rp 92,374,000,000. Kabar baik lagi, sisanya tersebut bakal tercapai 100 persen jelang waktu selama 3 bulan terakhir tahun ini.

“Allhamdulilah, mulai dari triwulan I, III, sampai APBD Perubahan khususnya Bapenda, menambah pajak yang dari Rp 82 miliar menjadi Rp 92 miliar,” kata Kepala Bapenda Kutim Musyaffa, ditemui di ruang kerjanya.

Musyaffa menjelaskan, ada 11 pajak yang dikelola Bapenda melalui Perda nomor 1 tahun 2019. Diantaranya pajak hotel yang mencapai 97,28 persen, pajak restoran 103,10 persen, pajak hiburan 72,23 persen, pajak reklame 102,11 persen.

“Pajak penerangan jalan 86,08 persen, pajak parkir 89,10 persen, pajak air bawah tanah 99,87 persen, pajak sarang burung walet 102,91 persen, pajak mineral bukan logam dan batu 100,20 persen, pajak bumi dan bangunan desa/kota 91,91 persenm Terakhir, pajak bea perolehan hak atas tanah dan bangunan sebesar 100,56 persen,” jelas Musyaffa.

Kendati demikian untuk beberapa jenis penerimaan retrebusi dari OPD-OPD, dia berharap kepada seluruh yang OPD yang merasa retribusi pajaknya belum berjalan maupun yang sudah berjalan, agar segera menyetorkan ke Bapenda. “Tidak perlu menunggu akhir tahun, cukup 10 bulan saja untuk 2019 ini. Jadi sisa 2 bulan terakhir hanya untuk finising saja,” tegas Musyaffa. (hms7)