30 Kawasan di Berau Masih Blank Spot

aa

Ilustrasi. (Foto : HO/Telkomsel)

TANJUNG REDEB .NIAGA ASIA-Hingga saat ini masih ada sejumlah kampung di beberapa kecamatan di Kabupaten Berau blank spot, alias tak terjangkau jaringan komunikasi via telepon seluler. Kampung yang masih blank spot itu rata-rata di wilayah pedalaman dan pesisir.

Untuk memerdekakan kampung blank spot itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) tengah mengupayakan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) atau tower seluler.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Berau ,  Susila Harjaka ketika ditemui hari Jum’at (22/11) pagi, mengatakan, ada sekitar 30 kawasan blank spot di 13 kecamatan  atau  ada sinyal tapi  lemah. “ Saat ini kami berupaya mengatasi persoalan ini, yang jaringannya lemah akan dipasang penguat, atau elpayter. Sedangkan di kawasan blank spot ada dua pilihan dalam perencanaannya, pertama;  membangun sendiri BTS atau  kedua; menyewa,” katanya.

Khusus Kecamatan Kelay, kata Harjaka, tidak mungkin dilakukan pemasangan penguat sinyal, mengingat geografisnya naik turun gunung. Jadi harus langsung menembak ke satelit, sehingga mau tidak mau harus menyewa, yang hitungannya per tahun. Sedangkan untuk membangun  tower akan dipelajari lagi, mengingat biaya pembuatan dan pemasangan tower mahal.

“Khusus di wilayah Kelay, pihak Indosat sudah pernah menawarkan kepada pihak Pemda, tetapi ini masih dalam tahap penawaran, dan ini akan ditindaklanjuti, terus entah bagaimana hitungannnya nanti, ya kita lihat saja nanti. Kalau sewa, berarti phak, Indosat yang mengadakan tower, paling kita hanya menyediakan power dan lahan, tapi tetap kita lihat juga pos anggaran kita yang ada,” ungkap Harjaka.

Intinya, sambung Harjaka, jangan sampai nanti tower terbangun, tetapi profider tidak mau memasang, ini tentu tidak efektif melakukan pemasangan tower, dan akan sia – sia. “Sissi lain, sebelum melakukan pemasangan tower, pihak profider harus menghadirkan wynder, agar pemasangan tower ini mendapatan titik signal yang pas “ jelasnya,

Dijelaskan pula, dari sekitar 30 an titik jaringan lemah dan blank spot, tahun 2020 Diskominfo mengsulkan 50 persen titik untuk dilakukan pemasangan tower. Tetapi semua itu nanti tergantung kondisi keuangan daerah.

“Kalau maunya kami, semua daerah yang blank spot maupun sinyal lemah tahun ini semua sudah terpasang. Tetapi bagaimana pun juga semua itu disesuaikan kondisi keuangan Berau,” ungkapnya.

Agar rencana ini segera terealisasi, Harjaka berharap, aparatur kampung ataupun kecamatan dapat menghibahkan lahan, agar BTS segera terbangun. Karena kalau melalui proses pembebasan lahan akan membutuhkan banyak waktu dan biaya. “Kalau hibah, bisa langsung dibangun lebih cepat,” imbuhnya. (ana/adv)

Tag: