350 Personel Yonkav 13/Satya Lembuswana Ditugaskan Jaga Batas Negara di Nunukan

Dansatgas Pamtas Yonkav 13/SL RI-Malaysia, Letkol Kav Ikhsan Maulana Pradana (Budi Anshori/niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Sebanyak 350 prajurit TNI AD dari satuan Batalyon Kavaleri (Yonkav)13/Satya Lembuswana, disebar untuk menempati 17 pos pengamanan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di wilayah perbatasan Indonesia, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Komandan Satgas Pamtas Yonkav 13/SL RI-Malaysia, Letkol Kav Ikhsan Maulana Pradana menerangkan, penempatan kesemua prajurit itu mulai dari ujung sektor timur pulau Sebatik hingga Lumbis dan Krayan.

“Perbatasan Kabupaten Nunukan memiliki 17 pos pengawasan ditambah 1 Pos Komando Taktis (Kotis) sebagai markas utama yang berposisi di pusat ibu kota Nunukan,” kata Ikhsan kepada niaga.asia, Rabu 17 September 2025.

Tiap pos pengawasan ditempati antara 10 sampai 28 personel dengan tugas utama menjaga keutuhan wilayah kedaulatan NKRI, membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas wilayah dari tindak kejahatan, serta terlibat dalam kegiatan sosial, kesehatan dan pendidikan.

Selama 6 hari bertugas di perbatasan Nunukan, Satgas Pamtas Yonkav 13/SL sudah dua kali mencegah tindak kejahatan yakni, seperti penyelundupan 66 orang calon Pekerja Migran Indonesia dan temuan penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal di pulau Sebatik.

“Baru-baru ini personel Satgas Pamtas Pos Lumbis ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial membantu pemadaman kebakaran maupun pasca kebakaran di Mansalong, Lumbis,” ujar Ikhsan.

Kehadiran Yonkav 13/SL RI-Malaysia disambut hangat oleh warga Nunukan. Itu dibuktikan dari komunikasi yang dilakukan warga setempat yang bermohon bantuan ke Satgas Pamtas.

Agar keberadaan TNI semakin dirasakan masyarakat, Satgas Pamtas Yonkav 13/SL rencananya akan membuka tempat penyulingan atau depot air bersih galon yang dikemas seperti air mineral layak konsumsi.

“Saya lihat banyak warganya di sini menggunakan air galon untuk kebutuhan hidup. Rencananya kami akan buka depot air untuk diberikan secara gratis,” terang Ikhsan.

Program lainnya Satgas Pamtas di wilayah perbatasan adalah menugaskan personel di semua pos-pos pengawasan untuk melaksanakan edukasi di sekolah-sekolah tentang wawasan kebangsaan cintah tanah air.

Wawasan kebangsaan Satgas Pamtas akan dipadukan dengan spotting untuk masyarakat maupun generasi muda di perbatasan Indonesia, yang hendak mengabdi untuk negara lewat jalur pengabdian di TNI.

“Pelaksanaan program ini tentunya butuh kerja sama baik dengan pemerintah daerah maupun para wartawan dalam mempublikasikan hal-hal bernilai positif,” terang Ikhsan.

Keberadaan Yonkav 13/SL selama 1 tahun di perbatasan Nunukan diharapkan memberikan banyak makna dan manfaat bagi bangsa Indonesia serta rakyat. Satgas Pamtas siap sedia menyatu bersama pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah.

Jalinan sinergitas dan koordinasi yang baik antara semua pemangku kepentingan termasuk para wartawan, merupakan salah satu cara untuk menjaga wilayah perbatasan dari hal-hal negatif dan tindak kejahatan.

“Saya minta kepada wartawan mohon bantuannya secara ikhlas dan tulus karena kami di sini bertugas atas perintah untuk negara. Saya yakin ketika kita bersinergi dan berkomunikasi, maka informasi akan mudah didapatkan,” demikian Ikhsan.

Batalyon Kavaleri 13/Satya Lembuswana atau Yonkav 13/SL merupakan Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur) pasukan Kavaleri di bawah Komando Kodam VI Mulawarman, yang sebelumnya bernama Detasemen Kavaleri 1/Macan Tutul Cakti atau Denkav 1/MTC.

Markas Yonkav 13/SL berkedudukan di Jalan Soekarno – Hatta KM 30 Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebagai pasukan Kavaleri, Yonkav merupakan satuan TNI AD menggunakan alutsista kendaraan perang tank.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Saud Rosadi

Tag: