36 Anggota Paskibraka Mulai Dikarantina

Seskab Irawansyah menyalami para anggota Paskibraka Kutim yang akan mengikuti masa pemusatan pelatihan Paskibraka, di Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kanpora) Kutim . (Foto: Jani/Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kutai Timur (Kutim) resmi menjalani masa pemusatan pelatihan Paskibraka. Sebanyak 36 putra putri terbaik Kutim yang terpilih bertugas membawa bendera merah putih pada upacara detik-detik proklamasi, menjalani masa karantina yang dimulai sejak 31 Juli -18 Agustus 2019, di Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kanpora) Kutim. Para anggota Paskibraka akan dilatih oleh pelatih dari Kodim 0909, Polres Kutim dan Lanal Sangatta.

Kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Kabupaten Irawansyah mewakili Bupati Ismunandar, Rabu (31/7). Peresmian ditandai penyematan tanda peserta secara sembolis.

Irawasnyah mengatakan, peserta yang terpilih merupakan kebanggan dan kepercayaan sekolah maupun kecamatan. Untuk itu, dia berpesan agar momentum tersebur dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sebagai pengalaman dan pengetahuan serta motivasi bagi pelajar.

“Setelah purna Paskibraka tentu ini besar pengaruhnya bagi diri, baik dari kedisiplinan dan motivasi untuk terus belajar. Terpenting lagi saat terjun ke masyarakat dapat berperan dalam pembangunan daerah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Irawan juga berpesan, agar para anggota mengikuti setiap arahan, saran dan petunjuk dari pelatih. Terpenting adalah menjaga kondisi fisik dan kesehatan. “Atas nama Pemkab saya juga ucapkan terima kasih. Diharapkan pada 17 Agustus nanti tidak terjadi kesalahan,” pungkas Irawansyah.

Sebelumnya, Kabid Pengembangan Pemuda Dispora Kutim Basuki melaporkan, sebanyak 36 anggota Paskibraka Kutim merupakan siswa siswi terpilih dari 14 Kecamatan di Kutim. Terdiri 18 putra dan 18 putri. Sedangkan 4 kecamatan yang tidak mengirimkan wakilnya tahun ini adalah Kecamatan Kongbeng, Long masangat, Busang dan Sangkulirang.

“Para anggota Paskibraka bukan hanya dilatih bagaimana cara mengibarkan bendera, tapi ada pelatihan lain. Seperti latihan kepemimpinan, diskusi kelompok dan sebagainya. Agar ketika menjadi purna Paskibaraka dapat menjadi agen perubahan bagaimana menyampaikan pesan-pesan pembangunan dan mengajak anak-anak untuk melakukan hal positif terhindar dari narkoba, serta menyampaikan pesan moral pemerintah,” jelas Basuki. (hms10)