39 Orang Meninggal, Kepala BNPB Ajak Warga Maluku Ringankan Korban Gempa Ambon

aa
Kerusakan akibat gempa bumi dengan kekuatan magnitude 6,5 Skala Richter (SR) yang mengguncang kawasan Ambon, Maluku, Kamis (26/9), pukul 21.53 WIT. (Foto BNPB)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak warga Maluku di manapun untuk bisa bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara korban gempa yang ada di Kepulauan Maluku.

“Potong di kuku di rasa di daging, ale rasa beta rasa, sagu salempe bagi dua. Mari kita bersama-sama untuk meringankan penderitaan Saudara-saudara kita yang ada di Maluku,” kata Doni kepada wartawan usai mengikuti rapat intern di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/10) siang, seperti dikutip situs setkab.go.id.

Sampai tadi malam, menurut Kepala BNPB, korban jiwa akibat gempa bermagnitudo 6,8 yang terjadi terjadi pada 40 km timur laut Ambon – Maluku dengan kedalaman 10 km, Kamis (26/9) lalu, mencapai 39 jiwa. Korban luka-luka berat, sedang, dan ringan mencapai 1.578. Pengungsi sebanyak 170.900 jiwa.

“Sampai dengan data tadi malam juga, untuk rumah yang rusak, rusak berat mencapai 1.273, rusak sedang 1.837, rusak ringan 3.245, total 6.335. Fasum dan fasos 512,” ungkap Doni.

Kepala BNPB itu mengaku telah diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk kembali ke Ambon, malam ini. Sebelumnya sejak peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 September yang lalu, belum 24 jam, Doni mengaku sudah berada di Ambon untuk memastikan bahwa program penanganan terhadap korban bisa berjalan dengan maksimal.

“Jadi malam ini kami kembali ke Ambon, kemudian pagi besok akan memastikan semua proses yang berhubungan dengan penanganan bencana, terutama kepada para pengungsi untuk betul-betul bisa terlaksana dengan baik,” tegas Doni.

Jangan Lemparkan Isu

Dalam kesempatan itu Kepala BNPB Doni Monardo mengimbau masyrakat yang ada di berbagai daerah untuk tidak memberikan atau melemparkan isu-isu yang tidak bisa dijamin kebenarannya. Karena sampai hari ini belum ada satupun teknologi dan lembaga bahkan negara yang bisa memprediksi kapan akan terjadinya gempa dan juga tsunami.

“Jadi kiranya dengan informasi-informasi yang sudah sering disampaikan oleh para pejabat dari pusat maupun dari daerah, sampai dengan kepada para kepala desa, para pimpinan-pimpinan di daerah, ini hendaknya bisa diikuti oleh masyarakat kita,” tegas Doni.

Doni mengaku prihatin dengan kondisi korban gempa. Namun ia menegaskan, tidak ada yang ingin mengalami kesulitan. Karena itu, Kepala BNPB mengajak semua masyarakat untuk berusaha semaksimal mungkin memberikan informasi yang benar. (001)

Tag: