UPDATE : Klaster Baru di Samarinda yang Benar Adalah Klaster Makassar

Tim Covid-19 Samarinda saat melakukan pengambilan swab di atas KM Bali Kuta pekan lalu, yang masuk menjadi klaster Covid-19 di Samarinda. (Foto : Dinkes Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur merevisi informasi 5 kasus positif di Samarinda adalah klaster agen pelayaran. Sementara Dinkes Samarinda menyatakan itu adalah klaster Makassar.

Pembaharuan informasi, disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur Andi M Ishak, kepada wartawan, Selasa (9/6) malam.

Andi menyatakan, dari koordinasi dia dengan Dinkes Samarinda, 5 pasien positif itu bukan klaster Agen Pelayaran. Selain itu dia juga menyebut bukan sebagai klaster. Melainkan, hanya pelaku perjalanan dari Makassar.

Berita terkait :

UPDATE COVID-19 di Kaltim: Samarinda 56 Kasus, Muncul Klaster Baru Agen Pelayaran!

“Ketiga orang tersebut adalah staf perusahaan pelayaran, yang sebelumnya pada 2 Juni 2020 datang dari Makassar,” kata Andi, dalam penyampaian kronologi 3 orang dari 5 orang terkonfirmasi Covid-19.

Andi menerangkan, sehari kemudian, 3 Juni 2020, dilakukan skrining awal oleh KKP Samarinda dengan hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) reaktif, yang kemudian dilanjutkan pemeriksaan Imunoflouresensi Assay (IFA), dengan hasil positif.

Info grafis kasus Covid-19 kota Samarinda per hari Selasa (9/6). (Sumber : Dinkes Samarinda)

“Tanggal 4 Juni, dilakukan swab dengan hasil positif. Diisolasi sejak tanggal 6 Juni 2020, sekarang ada di RS Karantina Covid-19 Samarinda,” ujar Andi.

Dia menerangkan, dua lainnya, juga staf perusahaan keagenan pelayaran yang melayani kapal dalam negeri di Makasar dan baru pulang ke Samarinda.

“Pada tanggal 3 Juni 2020 dilakukan screening awal oleh KKP Samarinda dengan RDT reaktif, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan IFA positif. Tanggal 4 Juni dilakukan swab dengan hasil positif. Diisolasi sejak tanggal 6 Juni 2020, sekarang ada di RS Karantina Covid-19 Samarinda,” terang Andi.

Kesempatan terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan kota Samarinda dr Osa Rafshodia, saat ditanya wartawan, justru menyebut sebagai klaster. “Klaster Makassar,” kata Osa, menjawab pertanyaan wartawan.

“Kami masih menggencarkan skrining orang masuk dari pelabuhan bersama KKP Samarinda. Ada (kaitan dengan ABK klaster Bali Kuta), sama-sama orang yang punya riwayat perjalanan dari pelabuhan Makassar yang masuk ke Samarinda,” demikian Osa. (006)

 

Tag: