TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Sebanyak 50 pelaku usaha dibidang pariwisata mengikuti sosialisasi Peraturan Menteri Pariwisata (Permenpar) RI No 10 Tahun 2018, tentang Pelayanan Perijinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online. Kegiatan sosialisasi yang diprakarsai Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim ini dibuka Wakil Bupati, Berau, Agus Tantomo, Senin Pagi (16/3) di Ball Room Hotel Parama Tanjung Redeb.
Hadir Kadis Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, Kadis Pariwisata Berau, Masrani, Kepala Bidang Pengelolaan Usaha Jasa Pariwisata Kaltim Asrani, Kepala DPMPTSP Syamsul Abdin beserta jajaran Disbudpar Berau.
Ketua Panitia Sosialiasi, Asrani menyampaikan, sebelumnya kegiatan serupa telah dilaksanakan di Samarinda dan Balikpapan masing – masing untuk 5 Kabupaten. Dan yang ketiga (sekarang), dilaksanakan di Kabupaten Berau.
“ Dipilihnya Berau bukan tanpa alasan, karena selain masuk pada pengembangan kawasan wisata, spot destinasi di Bumi Batiwakkal ini memiliki nilai lebih dan pamornya telah dikenal untuk skala internasional,” ujarnya.
Disisi lain, lanjut Asrani, kegiatan sosialisasi ini dalam rangka memberikan pemahaman agar pelaku usaha bidang pariwisata di daerah memahami bagaimana sistem perijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama seiring dengan era digitalisasi saat ini.
“Semoga kegiatan sosialisasi ini menambah informasi kepada para pelaku usaha wisata,” ucapnya.
Sementara Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo dala kesempatan terseut menuturkan, bahwa potensi wisata alam, budaya dan bahari di Berau sangat beragam, sehingga perlu adanya sinergitas melalui perijinan yang mengedepankan One Stop Service.
Agus juga menaruh harapan, kedepan ada pendampingan secara aktif kepada pelaku usaha pariwisata, demi terciptanya sinergitas dengan pemerintah daerah dalam membangun wisata daerah sebagai ujung tombak bagi peningkatan pendapatan daerah setelah batubara dan perkebunan.
“Untuk itu mari kita bangun pariwisata dengan penuh sinergitas, agar kedepan sektor pariwisata dapat kita andalkan menjadi penyumbang utama PAD dan ekonomi masyarakat, setelah sektor tambang nanti tak lagi dapat diandalkan seperti sekarang ” ajaknya. (oz)
Tag: Pariwisata