60 Ribu KTP, Modal Awal Parawansa-Markus Maju Jalur Independen

Markus Tarik Allo (kiri) dan Parawansa Assoniwora (kanan) pastikan diri maju di jalur independen. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pilkada Kota Samarinda bakal dihelat tahun ini. Menggandeng Markus Tarik Allo, Parawansah Assoniwora mengklaim telah mengumpulkan salinan 55 ribu KTP, sebagai syarat dukungan maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, di jalur independen.

Duet Parawansa dan Markus, keduanya itu sejatinya sudah bersepakat maju sebagai bakal calon di Pilkada Samarinda, sejak Oktober 2019 lalu.

“Syaratnya adalah dukungan beliau (Markus Tarik Allo) minimal 20 ribu KTP,” kata Ancah, sapaan akrab Parawansa, dalam penjelasan tertulis, Selasa (14/1).

Ancah menerangkan, sumbangsih 20 ribu KTP dukungan dari Markus, menyempurnakan syarat 40 ribuan KTP dari tim “Samarinda Berani”. Dengan begitu, menjadi modal untuk maju. Mengingat, minimal yang dipersyaratkan oleh KPU adalah 60 ribu KTP.

“Keputusan maju bersama ini, diambil oleh tim Samarinda Berani, yang dibangun teman-teman membentuk gerakan bersama. Tidak ada sifatnya saya ambil keputusan sendiri,” sebut Ancah.

Bagi Ancah, sosok Markus Tarik Allo yang memiliki pengalaman sebagai Caleg DPRD, punya histori meraup suara pendukung yang tidak sedikit. Sehingga dinilai layak sebagai pasangan, dari tim ‘Samarinda Berani’

“Kami mewakili kelompok anak muda dan orangtua. Artinya, bersama-sama membaw Samarinda, mengedepankan satu identitas saja, sebagai kotw bersama,” terang Ancah.

Sementara itu, Markus Tarik Allo menjelaskan, gerakan Samarinda Berani pendukung Parawansah, merupakan gagasan yang harus didukung banyak pihak. Apalagi, Saamrinda bakal menjadi kota penyangga ibu kota negara baru, yang diputuskan berada di sebagian Kutai Kartanegara, dan Penajam Paser Utara.

Untuk itu, tidak ada keraguan bagi Markus, untuk berpasangan bersama Parawansa, di jalur independen. “Kita punya waktu lagi sebulan, terus menambah jumlah dukungan KTP,” sebut Markus.

Track record karir politik dia di Partai Nasdem, menurut Markus tidak menjadi soal. “Dari awal saya niat independen. Sempat juga ingin gabung partai politik. Tapi, niat saya jatuhnya di independen,” terang Markus. (*/006)