70 Persen Kebutuhan Sapi Qurban di Nunukan Dipenuhi Peternak Lokal

Peternak lokal mampu memenuhi 70 persen kebutuhan hewan qurban di Nunukan. (Foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sebagian besar atau 70 persen sapi dan kambing qurban di Nunukan dipenuhi peternak lokal. Semua sapi untuk qurban tahun 2021 di lokasi peternakan sapi di  Kabupaten Nunukan akan diperiksa kesehatannya. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan dagingnya  aman untuk dikonsumsi masyarakat.

“Kebutuhan sapi qurban untuk Kabupaten Nunukan, sebagian besar atau sekitar 70 persen dipenuhi oleh peternakan masyarakat lokal, hanya 30 persen sapi dan kambing didatangkan dari Sulawesi Selatan menggunakan kapal laut,” umum,” kata Kepala Bidang Peternakan pada DPKP Nunukan, Alim Bahri pada Niaga.Asia, Senin (14/06/2021).

Menurut Alim, kedatangan sapi dan kambing luar daerah di Nunukan menjelang lebaran Idul Adha biasanya hanya bersifat transit sebab, sebagian besar hewan-hewan ternak ini akan dikirimkan lagi ke daerah terdekat seperti Tarakan.

“Transportasi mendatangkan sapi dan kambing lebih mudah lewat Nunukan, karena jalur kedatangan kapal yang rutin tiap minggu,” sebutnya.

Untuk memastikan hewan  qurban tersebut sehat, DPKP Nunukan melakukan pemeriksaan terhadap semua sapi dan kambing luar daerah yang masuk, meski kebutuhan tersebut akan dibawa ke luar daerah.

Pemeriksaan kesehatan sendiri dilakukan pasca kedatangan atau sebelum dilakukan transaksi penjualan, jika ditemukan hewan ternak dengan gejala sakit, tidak diperkenankan untuk diperjual belikan.

“Intinya, kulit sehat, lidah sehat, mata sehat, tidak sedang mengandung bagi sapi betina dan kondisi tubuh normal,” sebutnya.

Kisaran harga hewan qurban sapi untuk tahun 2021 tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, pasaran harga antara Rp 12 juta sampai tertinggi Rp 22 juta, kecuali sapi jenis limosin pernah dijual Rp 28 juta.

Rata-rata pedagang sapi luar daerah hanya menjual sekitar 100 ekor sapi jenis bali dan brahman, selebihnya diambil dari hewan ternak milik masyarakat lokal yang harganya lebih murah karena tidak memerlukan biaya transportasi.

“Kebutuhan daging sapi di hari0hari normal terpenuhi dengan sapi lokal, kecuali di saat tertentu seperti lebaran qurban,” terangnya.

Semua sapi yang didatangkan dari luar daerah dibekali dengan surat kesehatan dan karantina hewan daerah asal, namun untuk antisipasi adanya kesalahan, tetap dilakukan pemeriksaan ulang di Nunukan.

“Ada standar sapi bisa untuk hewan qurban, sapi berbadan kecil boleh asal usia dan kesehatan baik,” tutupnya.

 Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: