SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Gugus Tugas Nasional COVID-19 menempatkan 9 daerah (kabupaten/kota) di Pulau Kalimantan dan Sulawesi masuk zona hijau dan 50 kabupaten/kota masuk kabupaten/kota masuk kategori daerah beresiko rendah.
Di Indonesia ada 112 kabupaten dan kota berada pada zona hijau. Kabupaten dan kota masuk zona hijau itu dibagi dua. Pertama, 74 kabupaten dan kota belum pernah atau tidak ada kasus positif COVID-19.
Kedua, 38 kabupaten dan kota yang pernah ditemukan kasus postif tapi dalam tempo 4 minggu, pasien positif itu sudah sembuh 100 persen. Dari 112 kabupaten dan kota itu, 9 diantara diantaranya di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi.
Selain itu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga mengumumkan 188 kabupaten dan kota di Indonesia dengan risiko rendah terkena COVID-19, diantaranya 22 kabupayen/kota di Pulau Kalimantan dan 28 di Pulau Sulawesi.
Hal itu terungkap dari laporan yang disampaikan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito dan anggota Tim Pakar, Dewi Nur Aisyah saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, pada Kamis (25/6).
“Zona hijau ada dua kategori, pertama daerah yang sejak awal tidak tercatat kasus positif COVID-19 dan daerah pernah terdapat kasus positif namun selama 4 minggu terakhir kasus tersebut sudah tidak ada dan terjadi kesembuhan 100%,” ujar Wiku.
Lima daerah di Pulau Kalimantan dan Sulawesi yang masuk zona hijau karena tidak ada kasus positif COVID-19 itu, 1 di Pulau Kalimantan, yakni Kabupaten Mahakam Ulu di Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan 4 lainnya di Pulau Sulawesi, yakni di Provinsi Sulawesi Tengah adalah Tojo Una-una, di Provinsi Sulawesi Utara adalah Bolaang Mongodow Timur dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, dan di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Konawe Kepulauan.
Sementara itu, sebanyak 38 kabupaten dan kota masuk zona hijau di beberapa provinsi karena telah mampu meredam COVID-19, empat diantaranya di Pulau Sulawesi. “Artinya pada kabupaten/kota ini dahulunya adalah dari zona oranye atau kuning yang mampu untuk berubah menjadi hijau karena selama 4 minggu tidak ada penambahan kasus baru,” kata Wiku.
Empat daerah yang mampu meredam COVID-19 itu antara lain di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Kabupaten Muna Barat, di Provinsi Sulawesi Tengah adalah Kabupaten Banggai Kepulauan, di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kota Palopo, dan di Provinsi Sulawesi Barat adalah Kabupaten Mamuju Utara dan Kabupaten Majene.
Daerah resiko rendah
Selain itu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga mengumumkan 188 kabupaten dan kota di Indonesia dengan risiko rendah terkena COVID-19 berdasarkan analisis 15 indikator kesehatan masyarakat.
“Ke-15 indikator tersebut terbagi menjadi epidemiologi 11 indikator, surveilens kesehatan masyarakat 2, pelayanan kesehatan 2 dan persentase kasus sembuh 1,” ungkap Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah.
Dari 188 kabupaten dan kota beresiko rendah COVID-19 tersebut 50 di Pulau Kalimantan dan Sulawesi dengan rincian, 22 diantaranya di Pulau Kalimantan dan 28 di Pulau Sulawesi.
Rinciannya di Pulau Kalimantan, yakni di Provinsi Kalimantan Utara (Kota Tarakan dan Malinau), di Provinsi Kalimantan Timur (Paser, Berau, Kutai Barat, Penajam Paser Utara, dan Kutai Timur), di Provinsi Kalimantan Tengah (Barito Utara dan Sukamara), dan di Provinsi Kalimantan Barat (Sanggau, Ketapang, Sekadau, Kota Singkwang, Kapuas Hulu, Bengkayang, Landak, Melawi, Kayong Utara, Kubu Raya, Sambas, Mempawah, Kota Pontianak).
Kemudian di Pulau Sulawesi, di Provinsi Sulawesi Utara (Minahasa Tenggara, Kota Kotamobagu, Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow), di
Provinsi Sulawesi Barat (Mamasa dan Polewali Mandar), di Provinsi Sulawesi Selatan (Barru, Jeneponto, Luwu, Soppeng, Tana Toraja), di Provinsi Sulawesi Tenggara (Konawe Selatan, Buton Utara, Buton Selatan, Kota Kendari, Muna, Konawe, Konawe Utara), dan di Provinsi Sulwesi Tengah (Banggai, Banggai Laut, Donggala, Kota Palu, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Poso, Tolitoli). (*/001)
Tag: Covid-19