Trailer Memalang Bikin Horor Tanjakan ‘Gunung Manggah’

Warga berada di tanjakan Jalan Otto Iskandardinata atau disebut ‘Gunung Manggah’, Rabu 18 Januari 2023 (handout/Info Taruna Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Arus kendaraan di dua lajur tanjakan Jalan Otto Iskandardinata –warga menyebut tanjakan Gunung Manggah– sempat macet total hari Rabu. Penyebabnya, truk trailer memalang badan jalan.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.45 Waktu Indonesia Tengah. Truk trailer memuat mesin berat datang dari arah Jalan Otto Iskandardinata menuju kawasan Sambutan.

Truk itu diduga tidak kuat menanjak. Sempat sedikit mundur, posisinya memalang badan jalan. Beruntung tidak menimpa rumah warga yang berada di bawah badan jalan, tepat di bagian belakang trailer.

Hingga pukul 07.00 Waktu Indonesia Tengah, truk masih memalang badan jalan. Baik dari arah Jalan Otto Iskandardinata ke Sambutan, maupun sebaliknya, pemotor hanya bisa bergantian lewat celah sempit dari badan trailer yang memalang itu. Roda empat dipastikan tidak bisa melintas.

Akses kendaraan masuk ke Jalan Otto Iskandardinata, termasuk dari arah Jalan Sultan Sulaiman, sementara ditutup total dan dialihkan ke ruas jalan lainnya.

Warga pengguna jalan tidak menyangka, truk trailer tidak kunjung berhasil dievakuasi. Mereka harus memutar jalan, di antaranya Jalan Lumba-lumba, Selili. Diperkirakan ada ratusan pemotor memasuki jalan sempit itu. Kemacetan tidak terelakkan.

Kemacetan Jalan Lumba-lumba, Rabu 18 Januari 2023 (handout/Info Taruna Samarinda)

Contoh akses jalan lain yang bisa dilalui adalah Jalan Kapten Sudjono, jalan memutar ke arah tengah kota melewati Jembatan Mahakam Kota II yang kini berganti nama ‘Jembatan Achmad Amins‘.

“Saya dari Sambutan mau ke kantor (di Jalan Pahlawan). Habis Salat Subuh baca info truk malang. Ternyata belum bisa dievakuasi. Dari jam 6.50 berangkat dari rumah, jam 8-an saya baru sampai kantor. Saya lewat Selili (Jalan Lumba-lumba), macet parah,” kata Edi, 37 tahun, salah seorang pengguna jalan kepada niaga.asia.

Warga sekitar tanjakan Gunung Manggah juga dibuat was-was.

“Syukurlah truk tidak sampai terperosok ke bawah. Karena di bawah jalan ada rumah-rumah,” kata Jeri, 28 tahun.

Relawan kemanusiaan, bersama Polri dan TNI dan Dinas Perhubungan Kota Samarinda membantu pengalihan arus lalu lintas. Hampir 9 jam trailer belum berhasil dievakuasi.

“Sampai jam 11.30 pagi ini, truk trailer belum berhasil dievakuasi. Uji coba penarikan pertama masih gagal,” kata Joko Iswanto, Ketua Info Taruna Samarinda, kepada niaga.asia.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: