Awal Mei Tim Pemkot Samarinda Verfak Warga Miskin yang Berhak Dapat Air PDAM Gratis 10M3

Kantor Pusat Perumdam Tirta Kencana Samarinda (Foto Dok Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Awal Bulan Mei Tim Pemerintah Kota Samarinda akan melakukan verifikasi faktual (verfak) warga miskin yang dapat air gratis 10m3 pertama dari Perumdam (PDAM) Tirta Kencana Samarinda, sebagaimana telah diprogram Wali Kota Samarinda, H Andi Harun.

Tim Vervak yang akan ke lapangan nanti terdiri dari Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Samarinda, Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Tenaga Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin dari Kemensos, Tim Walikota untuk Akselarasi Pembangunan Kota Samarinda, Camat, Lurah dan lainnya.

Demikian disampaikan Staf Teknis Perumdam Tirta Kencana Samarinda untuk Urusan Program bagi Penduduk Miskin, Iwan Yusliansyah, pada Niaga.Asia, Kamis (27/4/2023).

Menurut Iwan, untuk merealisasikan program bantuan bagi warga miskin, tim sudah melakukan sejumlah rapat-rapat. Hasil rapat, sesuai keterangan Dinas Kesejahteraan Sosial, di kota Samarinda tidak ada kelompok masyarakat masuk kategori miskin ekstrem, yang ada hanya kategori miskin yang umum dikenal, yang menerima BLT (Bantuan Lansung Tunai atau Program Keluarga Harapan).

“Jadi untuk kategori umum, yang akan dibantu air gratis 10m3 adalah keluarga yang masuk PKH,” kata Iwan.

Kemudian kategori spesifiknya, keluarga penerima PKH yang juga akan menerima bantuan air gratis dari PDAM untuk pemakaian 10m3 pertama adalah yang tinggal di rumah milik sendiri, atau di rumah warisan orangtuanya, meski surat-sruat kepemilikan rumah masih atas nama alamarhum orangtuanya.

“Itu kriteria yang sudah disepakati,” ujar Iwan.

Pendataan dan verfak warga miskin yang berhak menerima air gratis, dimulai tim pada minggu pertama bulan Mei nanti. Tim akan turun ke lapangan, meliputi 10 kecamatan atau 59 kelurahan.

“Pendataan dan vervak, serta pengolahan data sampai final, diperkiarakan selesai bulan Juni. Kemudian pada Juli, sudah direalisasikan pemberian air gratis 10m3 untuk pemakaian pertama kepada kelompok keluarga miskin di Samarinda,” pungkas Iwan.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: