Bendungan Sepaku Semoi Digenangi Akhir Juli, Progres Fisik Sudah 91,28 Persen

Progres pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, per Mei 2023 sudah mencapai 91,28 persen dan siap digenangi Juli 2023. Kondisi bendungan saat didokumentasikan, Senin (12/6/2023). (Foto Niaga.Asia/heri)

PENAJAM.NIAGA.ASIA – Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang akan menjadi salah satu sumber air baku Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berjalan.

Hingga saat ini, progres pembangunan fisik bendungan yang dikerjakan PT Brantas Abipraya (Persero) tersebut sudah di atas 91 persen lebih dan Akhir Juli 2023 nanti ditargetkan mulai dilakukan penggenangan.

Demikian disampaikan Kepala Satuan Tugas Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Zulaidi, saat diwawancarai di Bendungan Sepaku Semoi, Senin kemarin (12/6).

Dikatakan, Bendungan Sepaku Semoi sudah di angka 91,28 persen untuk progres fisiknya. Melibatkan area kerja utama, adalah di tubuh bendungan main gate, spill way 100 persen, kemudian conduit lubang untuk intek sudah 100 persen, spill way ada pintu early release 100 persen dan untuk kontruksi juga sudah mencapai 100 persen.

“Tapi kalau untuk pintu masih tahap pelaksanaan. Kita juga masih ada kegiatan-kegiatan seperti yang penunjang ada untuk kapitaria, juga ada gedung di menara pandang, kemudian lagi tahap pelaksanaannya adalah main gate di depan,” kata Zulaidi.

Untuk penggenangan atau impounding Bendungan  Sepaku Semoi ini, lanjut Zulaidi, dari pihak Kementerian menargetkan di akhir bulan Juli 2023 ini. Hanya saja untuk elevasinya tidak terlalu tinggi, sekitar 17 atau 18 dari angka normal di elevasi 22.

“Eleveasi 22 itu berdasarkan dengan datanya yang sekarang ini ada kurang lebih sekitar 16 juta. Kalau data awal kemarin di 378 hektar itu ada di 10 juta, jadi ada penambahan untuk luasan dan penambahan volume dari 10 juta ke-16, ada kurang lebih sekitar 6 juta tambahan kita,” ungkapnya.

Soal sumber air yang digunakan untuk penggenangan, Zulaidi menyebut berasal dari Sungai Tengin. Kurang lebih untuk waktu penggenangan sekitar satu bulan sampai di elevasi 17 atau 18. “Setelah itu kita stop dulu, sambil kita keluarkan karena di hilir juga ada intake Sepaku,” tuturnya.

Sementara untuk pemanfaatan, Zulaidi menuturkan masih ditahan di 2500 liter per detik. Pembagian awal sebelum adanya IKN, 2000 liter per detik untuk Kota Balikpapan dan 500 liter per detik untuk Kabupaten PPU.

“Tapi dengan adanya Undang-Undang IKN, kita balik sekarang. Jadi 2000-nya ke IKN, 500 ke Balikpapan. Tapi saat kita rapat yang dihadiri oleh Bappenas kemarin, diminta agar Balikpapan kalau bisa 1000, karena di 2025 Balikpapan sudah defisit kurang lebih sekitar 500 liter per detik,” pungkasnya.

Diketahui, pembangunan Bendungan Sepaku Semoi menelan anggaran Rp 556 miliar dan dikerjakan dengan skema kontrak tahun jamak hingga 2023. Bendungan Sepaku Semoi adalah satu dari sekian proyek pembangunan infrastruktur dasar IKN yang saat ini terus dikebut pengerjaannya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: