
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – BMKG belum lama ini menyebut jika tahun ini Indonesia akan mengalami kemarau lebih panjang dibandingkan tahun 2022. Potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pun tinggi, tidak terkecuali di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) pun telah melakukan persiapan lebih awal untuk pengendalian. Saat ini pihkanya juga terus melakukan pemantauan terhadap hotspot atau titik panas.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, Myrna A Safitri, saat diwawancarai usai menghadiri Rapat Koordinasi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Se-Kalimantan Timur yang diinisiasi oleh BPDB Kaltim, Selasa kemarin (12/6) di Grand Senyiur Hotel Balikpapan.
“Kami terus melakukan pemantauan secara harian. Terakhir hotspotnya kurang lebih 10, berada di kawasan pengembangan seperti Senipah dan sekitarnya. Jadi agak jauh, tidak sampai di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN,” kata Myrna.
Meski masih cukup jauh dari KIPP dan masih terkendali, Myrna menyebut harus tetap waspada dengan terus memantau pergerakan hotspot-hotspot tersebut.
“Kita tetap pantau pergerakannya (hotspot). Kemudian juga terus membangun komunikasi dengan semua intansi terkait, sehingga mesin dari pencegahan dan penanggulangan Karhutla berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sebelumnya Otorita IKN bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan juga telah menggelar apel bersama di Titik Nol Nusantara. Sebagai langkah awal memastikan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak khususnya Pemprov Kaltim dan lintas kementerian serta lembaga menghadapi musim kemarau tahun ini.
“Apel persiapan pengendalian Karhutla sebagai sebuah langkah awal yang konkrit bagi kita untuk mengkonsolidasi kekuatan, memperkuat sinergitas, memastikan kolaborasi demi kesiapsiagaan menghadapi ancaman Karhutla,” ucap Myrna.
Myrna menjelaskan, pembangunan IKN memerlukan kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak. Menurutnya, pembangunan IKN tidak hanya membangun ruang dan teknologi tapi juga menjaga kelestarian alam dan memulihkan lingkungan.
Kepada seluruh pihak diharapkan agar selalu bersiapsiaga menghadapi ancaman Karhutla akibat kemarau panjang dan kering tahun ini.
“Kemarau akan datang sebentar lagi, el nino akan terjadi. Semuanya tidak boleh kita sepelekan, sekecil apapun tantangan dan ancaman yang ada harus kita persiapkan antisipasinya,” tutur Myrna.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Joko Istanto menambahkan, selanjutnya akan diadakan apel siaga yang lebih besar dan lengkap dengan semua pihak dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, perusahaan dan masyarakat peduli api.
“Mudah-mudahan kerja sama yang baik, dapat terus berjalin dengan baik dan lancar. Mudaan kita dapat mewujudkan pembangunan IKN sebagai forest city, sesuai harapan kita bersama,” pungkas Joko.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan
Tag: IKN Nusantara