
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Pelaku UMKM harus ikut berjualan secara digital melalui lokapasar (marketplace). Dengan begitu, pasar untuk produk-produk mereka tidak hanya berada di satu kota, namun dilihat oleh seluruh dunia. Jangkauannya jadi tidak terbatas.
Produkdan merek lokal karya pelaku usaha dalam negeri memiliki kualitas yang bersaing dengan produk-produk asing. Kualitas produksi yang sudah berada di jalur yang benar ini harus bisa dimaksimalisasi promosinya. Kemendag terus mendorong para UMKM agar memanfaatkan lokapasar untuk merambah pasar yang lebih luas.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan hal itu usai ikut berjualan daring di media sosial (live shopping) produkdan mereklokal seperti pakaian, tas, hingga rendang produksi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia.
Aksi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan komitmen Mendag dalam memajukan produkdan merek lokal yang kualitasnya kompetitif.Live shoppingtersebut berlangsung di acara Festival Indonesia: Pesta Anak Bangsa di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, hari ini, Minggu (9/7) dan disiarkan di akun Instagram @pesta.anakbangsa pada hari yang sama.
Produk dan merekyang dipamerkan Mendag Zulkifli Hasan saat live shoppingantara lain produk perpaduan (fusion) kain tenun dengan busana, tas, dan sepatu dari Mejikuhibiniu. Selain itu, terdapat ragam tas dan wadah ramah lingkungan dari demibumi. Ia juga memamerkan ragam masakan rendang siap saji dari Uni Lili.
Mendag Zulkifli Hasan menekankan pentingnya keterlibatan banyak pihak untuk mengembangkan produk dan merek lokal agar memiliki nilai tambah dan daya saing.
“Kolaborasi menjadi penting, terutama jika ingin mengangkat produk budaya daerah tertentu. Dengan pengemasan yang tepat, produk dan merek lokal yang mengangkat kearifan budaya daerah pun dapat memiliki kesempatan bersaing lebih besar di pasar,” ujarnya.
“Hal ini namanya kolaborasi. Banyak yang mendukung. Ada pengusahanya, ada perajinnya. Kata kuncinya adalah kolaborasi,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan, talenta-talenta yang dimiliki anak muda Indonesia dalam membuat produk dan merek adalah potensi yang patut dimaksimalisasi. Kementerian Perdagangan berkomitmen memberikan dukungan, salah satunya dengan memfasilitasi desainer-desainer muda berbakat untuk mengikuti gelaranFashion Week di sejumlah negara.

“Indonesia itu punya anak-anak muda bertalenta luar biasa. Desain-desainnya internasional, tapi harga ekonomis. Makanya saya dukung dengan mengikutsertakan mereka dalam Fashion Week. Oktober ini kami juga mengadakan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW),” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Tinjau Booth
Di sela-sela live shopping, Mendag Zulkifli Hasan berkeliling area acara. Terdapat boothyang berjualan produkdan mereklokal dengan jenis yang beragam. Sebanyak 170 UMKM mengikuti Festival Indonesia: Pesta Anak Bangsa ini.
Produk yang dijual mulai dari busana, aksesori, modest fashion, tas, sepatu, beragam makanan, mainan anak ramah lingkungan, hingga peralatan kecantikan. Sebagai bentuk dukungan terhadap produk dan merek lokal, Mendag Zulkifli Hasan membeli jaket tenun khas Baduiuntuk dipakai saat live shopping.
“Produk Indonesia luar biasa bagus. Kualitas sangat bersaing dengan produk luar negeri,”kata Mendag.
Mendag Zulkifli Hasan juga meninjau Zona Gaming yang memamerkan produkdan merekgim karya anak bangsa. Ia berdialog dengan salah satu peserta pameran di Zona Gaming. Ia berpesan agar masyarakat turut mendukung perkembangan produk dan merek lokal.
Untuk itu, ia mengajak seluruh anggota masyarakat untuk memberi kesempatan bagi produk dan merek lokal untuk berkembang. Caranya, dengan membeliproduk dan merek lokal serta memakainya.
“Bangga, beli, dan pakai buatan Indonesia,”pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: Digitalisasi