Klik Undangan Pernikahan, Nasabah BRI Nunukan Kehilangan Uang Rp384 Juta

Ilustrasi

NUNUKAN.NIAGA.ASIA  -Nasabah BRI Cabang Nunukan, Betris (35) mengaku kehilangan uang Rp 380 juta di rekeningnya usai menekan pesan tautan undangan pernikahan online yang dikirim via aplikasi WhatsApp tertanggal 10 Juli 2023.

“Istri saya Betris awalnya menerima pesan dari software aplikasi WhatsApp yang isinya undangan pernikahan dari nomor tidak dikenal,” kata Jose pada Niaga.Asia, Senin (24/07/2023).

Tanpa berpikir panjang, Betris mengklik tautan undangan online tersebut dengan tujuan melihat isi undangan dan tidak pernah berpikir bahwa aplikasi yang masuk saat itu adalah cyber peretas yang bisa membawa data pribadi pemilik nomor telepon.

baca juga:

BRI Cabang Nunukan Didemo Nasabah yang Kehilangan Uang Ratusan Juta

Selang satu hari setelah menerima pesan tautan undangan, Betris mengalami kendala ketika hendak mengakses aplikasi BRImo atau e-banking di handphone miliknya, persoalan ini kemudian dilaporkan ke petugas BRI Cabang Nunukan.

“Kami laporkan kendala ke customer service (cs) BRI Nunukan, kemudian BRI update ulang aplikasi dengan catatan sistem e- Banking kembali normal dalam waktu 1 x 24 jam,” sebutnya.

Setelah 1 x 24 jam berlalu, Betris berniat menggunakan aplikasi BRImo di handphone yang ternyata saldo di rekening hilang atau hanya menyisakan Rp 300.000 dari total saldo awal Rp 384.300.000.

Kaget melihat saldo di rekening nya habis, Betris kemudian membuka kolom informasi transaksi di aplikasi Brimo, dimana tercatat ada transaksi sebesar Rp 100 juta ke akun BRI dan Rp 100 lagi ke akun bank lainnya.

“Ada 2 kali transaksi ke akun bank menggunakan rekening istri saya, ada juga beberapa kali top up pulsa puluhan juta, bahkan pembelian pulsa harga Rp 70 juta, kalau di total mencapai Rp 384 juta,” sebutnya.

Jose bersama istrinya sempat meminta pihak BRI Cabang Nunukan mencetak rekening koran, namun pihak bank menjelaskan bahwa sudah terlambat untuk melakukan pencetakan karena kerja hecker cepat sekali.

Atas persoalan inilah, Jose meminta BRI menjelaskan persoalan hingga hilangnya saldo di rekening, sekaligus mencari apakah ini kesalahan dari manajemen perbankan atau ada pihak lainnya.

“Saya sudah laporkan 10 hari lalu ke BRI, tapi kerja mereka lambat dan sampai sekarang belum ada hasil investigasi,” tuturnya.

Jose menilai pihak BRI Cabang Nunukan kurang komunikatif terhadap dirinya sejak laporan dibuat, padahal sebagai orang yang dirugikan sangat berharap ada informasi penjelasan akurat dari BRI.

Kejadian ini menjadi pengalaman bagi nasabah dan juga tim cyber BRI agar kedepan lebih memperkuat keamanan data rekening nasabah, perbankan yang selama ini tempat masyarakat menyimpan uang harusnya aman.

“Mungkin tim cyber BRI bisa berbenah agar bisa memberikan kenyamanan nasabah berinvestasi,” bebernya.

Kepala BRI Cabang Nunukan Hutama Wiranegara menjelaskan, persoalan rekening milik Betris sudah disampaikan ke BRI pusat dan telah pula dibentuk tim investigasi untuk mencari titik masalah.

Hutama membantah bahwa kasus serupa berulang kali terjadi di BRI Cabang Nunukan, kalaupun ada mungkin di bank-bank lain, namun bukan berarti kesalahan ditimpakan ke pihak bank itu.

“Kami tidak tahu berapa banyak kasus seperti ini di Nunukan, tapi setahu saya baru pertama di BRI Cabang Nunukan,” terangnya.

Ia mengaku memahami  kemarahan dan kegelisahan nasabah yang uangnya , namun perlu diketahui tidak ada bank di Indonesia mencuri uang nasabah.

“Kehilangan uang nasabah karena kesalahan transaksi  pegawai bank pasti akan diganti  BRI 100%. Namun jika kehilangan uang akibat kesalahan pemilik rekening sendiri, maka menjadi tanggung jawab sendiri,” pungksnya.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: