Obstacle Dekat Runway 04 Bandara APT Pranoto Mesti Serius Ditangani

Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda Maeka Rindra Hariyanto saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis 23 November 2023 (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda sudah beroperasi 5 tahun terakhir ini. Meski secara umum operasional bandara aman, sedikit Obstacle atau hambatan untuk take off dan landing di sekitar ujung runway harus segera dibereskan.

Untuk diketahui, Runway 04 berada di sekitar akses jalan menuju Desa Pampang. Sedangkan Runway 22 ada di sekitar Sungai Bawang, Kutai Kartanegara. Obstacle dimaksud ada di sekitar ujung Runway 04.

Obstacle itu di antaranya terdiri dari bangunan rumah, pepohonan, hingga tiang listrik, pada akses jalan menuju Desa Pampang. Diteliti, ketinggian obstacle berupa pohon berada hingga ketinggian 60 meter dari ujung Runway 04 (slope atau ketinggian lereng 6,9 persen dari batas 2 persen)

Bahkan pilot maskapai sempat mengirimkan Pilot Trip Report tentang adanya Obstacle pohon di sekitar Runway 04 kepada Airnav Indonesia.

Dalam catatan niaga.asia, sejatinya, keberadaan Obstacle di sekitar Runway 04 itu sudah disampaikan pilot Lion Air, usai melakukan inaugural flight 1 November 2018 lalu, menggunakan Boeing 737-800.

“Keberadaan obstacle ini perlu bantuan Pemda. Dalam hal ini Pemkot Samarinda,” kata Maeka Rindra Hariyanto, Kepala Bandara APT Pranoto Samarinda, saat ditemui di kantornya, Kamis 23 November 2023.

Dalam aturan, Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) berada dalam radius hingga 15 kilometer. Obstacle itu berada dalam radius itu. Maeka bilang, obstacle itu dia sampaikan kepada Wali Kota Samarinda Andi Harun, dalam pertemuan Rabu 22 November 2023 kemarin.

“Kemarin disepakati akan bentuk tim terdiri dari BPKAD, Kelurahan, Dinas Perhubungan untuk melakukan pengecekan obstacle bersama-sama di lapangan,” ujar Maeka.

“Wali Kota sangat mendukung untuk mitigasi obstacle ini. Ditangani, atau bahkan dihilangkan. Diharapkan ada terbit Perwali, mengadopsi KKOP. Lebih cepat lebih baik. Demi lebih meningkatkan keselamatan penerbangan,” Maeka menambahkan.

Lima pesawat parkir di apron Bandara APT Pranoto Samarinda, Rabu 19 April 2023. Apron rencananya akan diperluas sehingga mampu menampung 8 pesawat parkir (istimewa)

Dwi Muji Raharjo, Kepala Seksi Teknik dan Operasi Bandara APT Pranoto menjelaskan, sebelumnya, obstacle di sekitar Runway 22 berupa dua tower pemancar Base Transceiver Station (BTS) yang memiliki ketinggian melewati batas area KKOP, akhirnya dipangkas melalui koordinasi baik bandara dan operator selular.

“Sisa obstacle di Runway 04. Kalau dalam pengecekan lapangan nanti obstacle lebih dulu ada ketimbang kehadiran bandara, diharapkan ada toleransi ketinggiannya. Misal dengan memotong pohon, atau relokasi rumah dan tiang listrik, dan memangkas bukit,” kata Muji.

“Kalau bisa (obstacle) dikurangi. Jadi faktor risiko tentu juga berkurang. Tapi kalau operasional bandara saat ini, bicara aman ya aman,” Muji menegaskan.

Disampaikan Muji, sekitar Runway 04 merupakan daerah critical saat takeoff maupun landing.

“Penanganan obstacle itu penting ditangani, demi keselamatan lebih luas. Bukan berarti dilarang membangun sekitar KKOP, tapi penting memperhatikan ketinggian dalam radius 15 km,” sebut Muji.

Penanganan obstacle penting untuk penempatan Instrument Landing System (ILS) oleh Airnav Indonesia. Dengan demikian, sisi udara Bandara APT Pranoto semakin lengkap, selain kelengkapan PAPI Light.

“Kalau ada yang bertanya apakah Bandara APT Pranoto bisa digunakan malam hari, saya tegaskan bisa. Tinggal maskapai apakah bersedia atau berminat melayani penerbangan malam?” demikian Muji.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: