
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada November 2023 tercatat sebesar US$504,29 juta, atau turun sebesar 26,63 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Oktober 2023.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, DR Yusniar Juliana, SST, MIDEC dalam berita resmi statistik (BRS) hari Selasa sore (2/1/2024).
BPS Kaltim mencatat nilai impor migas November 2023 sebesar US$377,26 juta, atau turun sebesar 34,45 persen dibandingkan dengan nilai impor Oktober 2023. Sementara itu, nilai impor nonmigas tercatat sebesar US$127,03 juta, atau naik sebesar 13,69 persen.
“Secara kumulatif nilai impor Provinsi Kaltim selama Januari-November 2023 tercatat sebesar US$5.150,75 juta, atau naik 6,70 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022,” kata Yusniar.

Pada November 2023, kenaikan persentase terbesar dari impor barang nonmigas adalah golongan barang pupuk yang mengalami kenaikan sebesar 680,85 persen. Sebaliknya, penurunan persentase terbesar dari impor barang nonmigas terjadi pada golongan barang kendaraan dan bagiannya sebesar 27,89 persen.
Dilihat dari peranannya terhadap total impor nonmigas Januari–November 2023, kontribusi terbesar negara asal barang didominasi oleh Tiongkok sebesar US$285,46 juta dengan peranan 20,65 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$181,40 juta dengan peranan 13,12 persen, dan Korea Selatan sebesar US$115,98 juta dengan peranan 8,39 persen.
Menurut Yusniar, menurut golongan penggunaan barang, selama Januari–November 2023 nilai impor pada barang konsumsi dan bahan baku/penolong mengalami peningkatan masing-masing sebesar 60,02 persen dan 8,62 persen. Sebaliknya, barang modal turun sebesar 9,87 persen.
“Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada November 2023 mengalami surplus sebesar US$1.682,42 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.813,35 juta, sedangkan sektor migas tercatat defisit sebesar US$130,93 juta,” ucapnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Impor Kaltim