
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pelaku UMKM di acara Car Free Day (CFD) Samarinda mengusulkan Dishub melakukan penataan ulang terhadap lapak pedangan. Penjual sepatu misalnya meminta pemisahan lapaknya dengan lapak makanan dan area berolahraga agar tercipta kenyamanan bagi para pembeli dan penjual.
Selain itu ada juga pedagang yang mengusulkan, jangka waktu berjualan ditambah agar bisa menata dagangannya lebih baik dan tidak terburu-buru merapikan bekas tempat berjualan. Sedangkan komunitas pesenam minta ada petunjuk yang jelas dimana kendaraan harus diparkir.
“Lapak sepatu dan lapak makanan memiliki jenis pembeli yang berbeda,” kata pedagang sepatu di CFD di jalan Kesuma bangsa Samarinda, Samsul pada Niaga.Asia, Minggu (3/3/2024).
Menurut Samsul, pembeli sepatu ingin melihat-lihat dan mencoba sepatu dengan tenang, sedangkan pembeli makanan biasanya ingin makan dengan santai.

Terkait dengan area berolahraga, Samsul mengatakan bahwa para penjual sepatu merasa terganggu dengan aktivitas olahraga yang dilakukan di sekitar lapak mereka.
“Aktivitas olahraga seperti berlari dan bersepeda dapat membahayakan para pembeli dan penjual sepatu,” kata Samsul.
Samsul berharap kepada pengelola CFD dapat mempertimbangkan permintaan mereka untuk memisahkan lapak sepatu dengan lapak makanan dan area berolahraga.
“Kami yakin pemisahan lapak ini akan menciptakan suasana yang lebih nyaman dan aman bagi semua pihak,” Samsul.
Beberapa pedagang lainnya juga menyampaikan yang berbeda-beda. Pedagang Crazy Manggo mengaku ukuran lapak yang disediakan terlalu kecil. Selain itu minta waktu berjualan ditambah, yakni dari pukul 06:00-10:00 Wita.
“Kami perlu waktu tambahan supaya dalam menata jualan serta membongkar lapak tidak terburu-buru,” ujarnya.
Sedangkan komunitas senam Ling Tien Kung untuk pertama kalinya mengikuti kegiatan Car Free Day. Namun, para anggota komunitas dibuat bingung dengan masalah parkir kendaraan mereka.
Komunitas ini anggota menggunakan mobil pribadi. Ketika mereka tiba di lokasi Car Free Day, mereka tidak menemukan tempat parkir. Jalan Kusuma Bangsa ditutup untuk kendaraan pribadi selama acara berlangsung.
“Kami minta ada tanda dimana mobil harus parkir. Kami pindah tempat senam ke CFD karena tempat terapi Ling Tien Kung dalam renopasi,” terangnya komunitas ini.
Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan
Tag: CFD