
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik datang berbusana kombinasi ke acara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kalimantan Timur (Kaltim). Berbusana melayu (teluk Belanga), Akmal Malik, memakai sarung samarinda sebagai aksesoris, yang dilingkarkan di leher.
“Busana ini wujud nyata dari falsafah hidup orang Minang, dimana langit dipijak, di situ langit dijunjung,” ucapnya.
Halal Bihalal warga Minang yang digelar gedung pertemuan di Kadrie Oening Tower Sempaja, Ahad (5/5/2024), dihadiri ribuan orang, bahkan luber ke luar ruangan, berasal dari orang Minang yang tinggal Samarinda, Paser, Kukar, dan sekitarnya. Ini Halal Bihalal pertama digelar paska Covid-19.
Akmal Malik yang juga warga Minang, dalam sambutannya, mengajak seluruh warga Minang di Benua Etam untuk berterima kasih kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, serta warga Kaltim, karena telah diterima dengan baik di daerah ini.
Tidak sedikit warga Minang, kata Akmal yang sejak puluhan tahun lampau hidup, mencari nafkah bahkan sudah menetap menjadi warga Kaltim.
“Kita semua harus berterima kasih karena sudah diterima dengan baik di Kalimantan Timur. Silakan berkumpul, silakan berusaha, namun yang terpenting kita harus tetap NKRI,” tegas Akmal disambut semangat warga Minang.

Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini juga mengingatkan agar warga Minang bisa terus memberi manfaat bagi orang lain, dimana pun berada. Seperti kata pepatah, dimana langit dipijak, di situ langit dijunjung.
Akmal juga mengajak warga Minang di Kaltim dari berbagai komunitas untuk bisa terus membangun kebersamaan dengan seluruh komponen daerah dan pemerintah.
Lebih jauh dijelaskan Akmal, sejak dulu hingga saat ini orang Minang telah banyak berkontribusi bagi bangsa Indonesia.
Sebagai Dirjen Otonomi Daerah, Akmal mengaku sudah berkeliling ke 38 provinsi, 90 kota dan lebih dari 400 kabupaten di Indonesia.
“Di situ semua ada orang Minang. Rata-rata buka warung nasi padang. Jadi, orang Minang itu adalah perajut kesatuan dan persatuan bangsa,” kata pejabat kelahiran Pulau Punjung itu lagi-lagi disambut aplaus ribuan warga Minang yang memadati Kadrie Oening Tower.
Karenanya, dia mengajak warga Minang di Kaltim untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menyukseskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“IKN, basamo mangko manjadi,” pekik Akmal dalam yel-yel sebagai bukti dukungan warga Minang untuk IKN.
“Selamat bersilaturahmi dan banggalah menjadi orang Minang. Tetap jaga persatuan dan kesatuan,” pungkas Akmal.
Akmal Malik sekeluarga adalah penggemar barang-barang khas daerah Kaltim, selain menyukai sarung samarinda, juga suka camilan/makanan ringan khas Samarinda, termasuk soto banjar.
Halal bihalal juga menyediakan banyak hadiah berupa mobil, sepeda motor, kulkas dan hadiah menarik lainnya, sumbangan dari wali kota Samarinda, bupati Paser, urang minang sendiri, dan pihak-pihak lain.
Acara dihadiri Plt Ketua IKM Kaltim HM Datuak BM Dirajo dan para sesepuh warga Minang di Kaltim. Halal bihalal kali ini mengangkat tema “Mauleh nan Putuih, Manjapuik nan Tatingga, Mengumpuan nan Taserak, Basamo Mangko Manjadi”.
Penulis: Intoniswan dan Biro Adpim Pemprov Kaltim.
Tag: Sosial