Indonesia Kritik EUDR Dalam Pertemuan dengan Jerman

Menteri   Koordinator   Bidang Perekonomian  Airlangga  Hartarto  bertemu  Wakil  Kanselir  sekaligus  Menteri  Perekonomian  dan Aksi   Iklim   Republik   Federal   Jerman   Robert   Habeck   di   Berlin,   Jerman, Senin (6/5/2024).  (Foto Kemendag)

BERLIN.NIAGA.ASIA – Dalam pertemuan  bilateral  dengan  Jerman, Indonesia tidak hanya tersebut   membahas   sejumlah   potensi   kerja   sama   di   bidang   industri, perdagangan dan investasi, energi, dan pengembangan sumber daya manusia, tapi juga menyuarakan kritik terhadap  European  Union Deforestation-free Regulation (EUDR).

Hal   tersebut   diterangkan   Wamendag   Jerry   usai   mendampingi   Menteri   Koordinator   Bidang Perekonomian  Airlangga  Hartarto  bertemu  Wakil  Kanselir  sekaligus  Menteri  Perekonomian  dan Aksi   Iklim   Republik   Federal   Jerman   Robert   Habeck   di   Berlin,   Jerman   kemarin,   Senin   (6/5).

“Dalam   hal   kebijakan   lingkungan   dan   keberlanjutan,   Indonesia   mengedepankan   keadilan. Implementasi   EUDR   jelas   akan   merugikan   komoditas   perkebunan   dan   kehutanan   penting Indonesia, seperti kakao, kopi, karet, produk kayu, dan kelapa sawit,” terang Wamendag Jerry.

Wamendag  Jerry  melanjutkan, langkah  Indonesia  tersebut  mendapat  dukungan  dari  negara-negara   yang  berpikiran   sama,   salah   satunya  Amerika   Serikat   (AS).

Pada  pertemuan   dewan Agriculture   Fisheries   Council   Configuration   (AGRIFISH),   sebanyak   20   dari   27   negara   juga menyerukan penundaan EUDR, termasuk Jerman.

Wamendag  Jerry  juga  berujar,  pertemuan  bilateral  Indonesia-Jerman  tersebut  juga  mengangkat penyelesaian   perundingan   Indonesia-European   Union   Comprehensive   Economic   Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Indonesia meminta Uni Eropa (UE) mengadopsi pendekatan pragmatis dan fleksibel untuk mencapai solusi yang disepakati bersama.

Indonesia  mendorong  percepatan  penyelesaian  IEU-CEPA  tahun  ini.  Terkait  hal  itu,  Indonesia meminta Jerman untuk menyampaikan kepada negosiator UE agar fleksibel untuk mencapaisolusi yang  disepakati  bersama.

“Kami  berharap  IEU-CEPA  selesai  dengan  semangat  yang  ditunjukkan Kanselir  JermanOlaf  Scholz saat  menyambut  Presiden  RI  Joko Widodo di  sela-sela  perhelatan Hannover Messe 2023silam,” ujar Wamendag Jerry.

Melalui  pertemuan  bilateral  tersebut,  Indonesia  juga  menyampaikan  kesiapan  bekerja  sama dengan  Jerman  dan  anggota  Organisation  for  Economic  Co-operation  and  Development  (OECD) lainnya.  Hal  ini  khususnya  untuk  mengimplementasikan  Program  Kerja  Bersama  OECD–Indonesia 2022–2025.

“Jerman  berdiri  sebagai  ekonomi  terbesar  di  UE  sementara  Indonesia  di  ASEAN.  Kami  sampaikan dalam  pertemuan,  Indonesia  siap  bekerja  sama  dengan  Jerman  dan  anggota  OECD  lain  terkait Program   Kerja   Bersama   OECD–Indonesia   2022–2025.   Indonesia   juga   meminta   dukungan berkelanjutan  Jerman  dalam  langkah  selanjutnya,  seperti  peta  jalan  aksesi,  tinjauan  teknis,  dan kegiatan  lain  untuk  memenuhi  persyaratan  aksesinya,  termasuk  semua  dukungan  sumber  daya yang diperlukan,” urai Wamendag Jerry.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: