Tiga Daerah di Kaltim Ini Jadi Prioritas Bantuan 500 Pompa Air dari Kementan

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan 500 mesin pompa air kepada pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltim. Tujuannya untuk membenahi sistem irigasi dan peningkatan produksi beras di tiga daerah sentra penghasil beras terbesar di Kaltim yakni Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU) serta Kabupaten Paser.

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan, mesin pompa air itu akan digunakan untuk menyedot air dari sumber air di sekitarnya, menuju ke sawah garapan para petani.

Alhamdulillah tahun ini kita dapat 400 sampai 500 unit pompa untuk irigasi, dan itu ada di Kukar, PPU dan Paser,” kata Akmal Malik ditemui belum lama ini.

Akmal berharap 500 mesin pompa ini nantinya dapat disalurkan secara merata dan tepat sasaran. Penempatan pompa air nantinya ditentukan Dinas Pertanian.

“500 pompa kita prioritaskan untuk pengairan pertanian. Alhamdulillah sudah disetujui. Tinggal lagi Dinas Pertanian menyiapkan di mana saja titik-titiknya,” ujar Akmal Malik.

Sementara, Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana menjelaskan, luasan lahan bera atau lahan yang tidak ditanami dalam jangka waktu tertentu di Kaltim mencapai sekitar 5.000 hektare. Artinya, masih banyak lahan sawah di Kaltim yang tidak dimanfaatkan untuk penanaman bibit.

“Kita mendapat tugas dari Kementan, kita akan diberikan 500 pompa air. Mungkin daerah lain banyak membutuhkan. Jadi lebih diutamakan ke daerah sentral di Jawa, akhirnya kita dapat sedikit aja,” kata Yana, ditemui di Gedung Utama B DPRD Kaltim, Rabu 8 Mei 2024.

Di sisi lain upaya untuk mengatasi permasalahan irigasi pertanian ini terus dilakukan. Saat ini, pemerintah kabupaten/kota, juga turun tangan melakukan pengadaan mesin pompa air untuk irigasi pertanian di daerah masing-masing.

Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Siti Farisyah Yana ditemui di DPRD Kaltim, Rabu 8 Mei 2024 (niaga.asia/Nur Asih Damayant)

“Kita tidak berkecil hati. Dari pemerintah kabupaten dan kota juga melakukan perpompaan. Karena yang menjadi masalah di kita, memang air dan kondisi dampak perubahan iklim kita,” ujar Siti Farisyah Yana.

Yana mengatakan masalah lainnya yang ikut menghambat produksi padi di Kaltim yakni ketersediaan benih dan sumber daya manusia (SDM) yang masih sedikit.

“Mudah mudahan apapun yang kita lakukan mulai dari bantuan bibit, pupuk dan semacamnya, juga bisa bermanfaat,” Yana menambahkan.

Diketahui, sementara ini Dinas DPTPH Kaltim baru mendapat 8 bantuan mesin pompa air dari pemerintah pusat. Tentunya, bantuan ini akan terus bertambah ke depannya.

“Jadi kita men-tracking (menelusuri) daerah mana saja kalau musim kemarau tidak kering, itu yang kita tindak lanjuti melalui perpompaan. Pompa air ini jaraknya hanya 500 meter dari sumber air,” ucapnya.

Yana menjelaskan untuk sementara ini juga, daerah yang ditarget mendapatkan penyaluran mesin pompa air tersebut yakni PPU, Paser dan Kukar, karena daerah tersebut menyuplai 50 persen beras di Kaltim.

“Kalau 500 (pompa air) itu belum seluruhnya, makanya nanti kita mendongkrak. Terpenting lahan kita tidak ditinggalkan dulu,” demikian Siti Farisyah Yana.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: