
TENGGARONG.NIAGA.ASIA – ‘Dendam Sastra: Sastrawan Membaca Kutai’ yang jadi bagian Festival Budaya Bensamar Kukar, di Kampong Tuha Bensamar, Tenggarong, yang berakhir Minggu malam tadi (2/6/2024), menginspirasi para sastrawan mengulirkan acara itu secara bergilir di kabupaten/kota se Kaltim.
“Saya menyarankan acara seperti Dendam Sastra seperti ini bisa dilaksanakan secara bergilir kota-kota lain. Tema dan namanya terserah, tapi yang jelas para sastrawan bisa berkumpul dan membacakan karya-karyanya,” ucap penggagas Dendam Sastra, Dedi Nala Arung.
Meski tidak ada kesepakatan tertulis, saran untuk mengadakan acara sastra itu secara bergilir disambut antusias penggiat sastra Kaltim.
“Saya mendukung dan siap menggelar di Tanah Grogot, tepatnya di Taman Budaya Paser,” sambut Sastrowanto yang juga tampil di Dendam Sastra di Tenggarong, Sabtu (1/6/2024).
Sastrowanto yang juga ketua harian Dewan Kesenian Kabupaten Paser (DKKP) ini, menyebut pihaknya segera mengkoordinasikan dengan Dikbud Paser dan DKKP.
“Tunggu undangan dari kami,” ucapnya, tanpa menyebut waktu dan kapan acara itu digelar.
Dukungan serupa disampaikan sastrawan Berau Saprudin Ithur. “Saya mendukung gagasan luar biasa itu. Sebenarnya itu bukan ‘dendam’, tapi ‘dandaman handak bedapat’ (Rindu hendak bertemu. Bahasa Banjar) seniman Kaltim,” cetus Saprudin Ithur yang banyak membukukan karya-karya sastra.
Sementara itu, dari pergelaran Dendam Sastra di Festival Budaya Bensamar sendiri berlangsung dengan menarik dan dihadiri budayawan Kaltim Syafruddin Pernyata dan dua orang pertukaran pelajar dari Korsel dan Madagaskar serta banyak penonton.
Sejumlah sastrawan dari Samarinda, Tenggarong dan Paser tampil membacakan karya sendiri dan penyair lokal dan nasional. Diawali sastrawan Tua Ipul dengan menarik membacakan sastra tradisi Kutai, Tarsul.
Disusul Ketua Umum DKD Kaltim Syafril Teha Noer membacakan puisi mantan Bupati Kutau Ahmad Dahlan yang berjudul ‘Apa yang Kau Cari Bupati?’.
Berturut-turut tampil para sastrawan dan deklamator Dedi Nala Arung, Amin Wangsitalaja, Fitriani Um Salva, Sastrowanto, Zairin Zain, Sukardi Wahyudi, Wawan Timor, Pance Jipan dan ditutup Hamdani yang membawakan puisi ‘Lantaran Disuruh Membaca Kutai’.
Penulis: Hamdani I Editor: Intoniswan
Tag: Budaya