
TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dipilih menjadi pusat Pencanangan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Agenda ini berlangsung di Desa Loa Janan Ulu, Kecamatan Loa Janan, Rabu 12 Juni 2024. Di kesempatan itu, dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik, Bupati Kukar Edi Damansyah, dan pihak terkait yang menangani stunting.
Edi menyampaikan terima kasih atas terpilihnya Kukar sebagai lokus Pencanangan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting.
Tidak lepas dari itu, Edi juga menyampaikan terima kasih kepada semua jajarannya, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, PKK hingga kader-kader Posyandu yang telah optimal menjalankan program penurunan stunting secara serentak.
“Indikatornya stunting di Kukar menurun mendekati 10 persen. Sebetulnya saya penginnya itu zero (nol), tapi memang saya memahami penanganan stunting juga sulit, tapi bisa,” ujar Edi Damansyah.
Dijelaskan Edi, berbagai upaya diterapkan untuk menurunkan stunting di Kukar. Seperti inovasi raga pantas, program pemberdayaan, pemberian edukasi, hingga pola orang tua asuh yang konsisten dijalankan.
Edi menginginkan penanganan stunting dimulai dari hulunya, dengan mengedukasi remaja soal usia perkawinan, lalu membina rumah tangga dengan penerapan sistem kesehatan yang baik, dan kehamilan hingga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Ke depan hilirnya pun bisa kita intervensi. Saya ingin lebih besar lagi penanganan di hulunya. Semua pihak berkolaborasi menangani stunting,” ajak Edi.
Edi juga mengusulkan kepada Gubernur Kaltim untuk mempererat sinergisitas kabupaten dan provinsi. Nantinya, peta jalan penurunan stunting dibuat untuk menyelaraskan peran pemerintah provinsi dan kabupaten, dalam menurunkan stunting di tahun 2024.
“Apa peran Pemprov, Pemkab dan perusahaan nantinya, kita kolaborasi. Harus disusun bersama-sama, nanti penentunya bagaimana pembiayaannya,” jelas Edi Damansyah.
Sementara Akmal Malik memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada Pemkab Kukar atas prestasinya menurunkan stunting pada tahun 2023 lalu. Angka stunting di Kukar turun sebanyak 9,5 persen, dari 2022 di angka 27,1 persen menjadi 17,6 persen di 2023. Angka tersebut ditarget turun lagi, menyamai target nasional di angka 14 persen.
“Ini capaian yang luar biasa, bila perlu kabupaten/kota lain belajar ke Kukar, bagaimana mereka mengintervensi. Ini bukan soal uang, ini persoalan administrasi yang baik. Semoga praktik cerdas yang dilakukan Kukar bisa ditiru se-Kaltim,” kata Akmal Malik. (Adv/Prokom)
Penulis: Amalia | Editor: Saud Rosadi
Tag: Edi DamansyahKesehatanKukar IdamanKutai KartanegaraPemkab KukarStunting