Tampang Pria di Samarinda yang Hendak Bunuh Mertua Gegara Sakit Hati

Tersangka Solikin yang merencanakan pembunuhan terhadap Widoyono saat ditanya Kepala Polresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli usai konferensi pers, Selasa 19 Juni 2024 (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Solikin, 39 tahun, jadi otak rencana pembunuhan mertuanya, Widoyono, 82 tahun. Eksekutornya adalah Iwan Seftiadi, 32 tahun. Dia mengaku sakit hati dengan tudingan sang mertua, Widoyono.

Solikin menaruh dendam dengan mertuanya. Usai kecelakaan yang berakibat fatal bagi sang istri sekitar Maret 2024 lalu, dia diusir dari rumah Widoyono, karena dituduh mencuri uangnya dan memakai narkoba.

Karena diusir, Solikin pindah ke rumah warisan orang tuanya, yang dia tinggali bersama kakak kandungnya.

“Dendam lama, sekitar 4 bulan lalu. Saya sakit hati dengan mertua,” kata Solikin ditemui di Polresta Samarinda, Rabu 19 Juni 2024.

Solikin bilang, dendam dia bukan tanpa alasan. Dia bersama istrinya sehari-hari merawat mertuanya. Akhirnya dia diminta angkat kaki karena tuduhan itu.

Baca jugaSakit Hati Picu Solikin Mau Habisi Mertuanya, Janjikan Bayar Eksekutor Rp 15 Juta

“Tidak boleh lagi tinggal di rumahnya. Padahal sehari-hari kita yang merawat dia (Widoyono) bertahun-tahun,” ujar Solikin.

Ide menghabisi nyawa mertuanya setelah mendengar tawaran temannya, Iwan Seftiadi, untuk menghabisi nyawa sang mertua. Iwan pun mengamini usulan temannya itu.

“Eksekutornya teman saya. Saya janjikan Rp 15 juta itu ke dia (Iwan Seftiadi),” terang Solikin.

Solikin bersama Iwan Seftiadi (kiri). Keduanya terancam 12 tahun penjara (niaga.asia/Saud Rosadi)

Saat hari kejadian 27 Mei 2024, Iwan diantar Solikin ke rumah mertuanya, lalu pergi kembali pulang. Iwan mengatur siasat, hingga memukulkan besi ke Widoyono. Namun Widoyono hanya pingsan.

“Iya, saya pulang menunggu di rumah. Rencananya dia begitu (sebagai eksekutor membunuh Widoyono),” sebut Solikin.

Iwan juga membenarkan soal iming-iming Rp 15 juta yang ditawarkan Solikin.

“Saya dikasih janji buat itu (bunuh mertua Solikin). Habis itu (memukul kepala Widoyono), saya pergi. Tidak, tetangga tidak ada yang dengar, tidak ada yang tahu,” aku Iwan.

Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi

Tag: