
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Garapan kreatif seni tradisi Sulawesi Tengah (Tengah) dalam bentuk gerak, musik dan vokal dari Komunitas Seni Tadulako, mampu memukau penonton gelaran ‘East Borneo International Folklore Festival’ (EBIFF) 2024, di lapangan Temindung Creative Hub, Samarinda, Senin malam (29/7/2024).
Selama 15 menit tampilan para seniman Sulteng yang menyajikan repertoar Tadulako Mpo Raego membuat para seniman mancanegara yang turut hadir, terhanyut dalam hentakan ritmis dan dinamis.
Sebelumnya, tim kesenian Sulteng, bersama tim kesenian dari 6 negara, beberapa provinsi dan kabupaten/kota se Kaltim tampil memikat di pembukan EBIFF, Sabtu malam (29/7/2024) di Stadion Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda.
Tadulako Mpo Raego sendiri mempunyai nilai spirit tradisi Raego Mpae dan nyanyian tradisi yang terus berlangsung pada masyarakat etnisitas To’Kaili, To’Poso, To’Bada, dan To’Pamona di Sulawesi Tengah jadi ide dalam pertunjukan ini.
Menurut pimpinan rombongan tim kesenian Sulteng Hapri Ika Porigi, peran perempuan menjadi penting dalam tradisi menanam, merawat, hingga masa panen.
“Sosok perempuan ‘Tina Ngata’ sebagai pengampuh atas keberlangsungan hidup dan kehidupan, diibaratkan seperti padi yang dimuliakan, serupa Ibu yang dihormati,” ucap Hapri.
Lebih jauh, dia menyebut, para lelaki sebagai pelindung dan penopang kaum perempuan dalam ekosistem pertanian, memastikan keselamatan dan kelangsungan semasa bertani, dimulai dari masa panen sampai mengangkat padi kelumbung memastikan pesan leluhur yang arif itu tentang kedaulatan pangan tetap utuh.
Seni pertunjukan ini mengeksplorasi nilai-nilai luhur dengan menjunjung tinggi tradisi yang ada di dataran tinggi, lembah hingga pesisir beberapa kabupaten (Sigi, Poso, Donggala) dan Kota Palu.
Petuah para leluhur yang diwarisi turun temurun dalam menjaga keberlangsungan alam dan manusia dipertahankan hingga generasi kegenerasi. Sintuvu (cinta kasih dan solidaritas antar sesama manusia) Katuvua (hubungan manusia, lingkungan dan Sang Pencipta yang selaras dan seimbang.
Dalam garapan ini Hapri Ika Porigi, Hapri Ika bertindak selaku mencetus ide dan riset sekaligus penanggung jawab Komunitas seni Tadulako sebagai Delegasi Kesenian Sulawesi.
Kehadiran mereka pada event ini didukung penuh oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah (Dinas Pariwisata), Pemerintah Kota Palu (Dinas Pariwisata) dan Universitas Tadulako serta Pemerintah Kabupaten Sigi.
Penulis: Hamdani I Editor: Intoniswan
Tag: seni tradisiTarian