
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim mengenalkan upaya pengembangan produk turunan kelapa yang lebih variatif melalui upaya diversifikasi, guna meningkatkan pendapatan petani Kaltim.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Ahmad Rafiddin mengatakan, Disbun Kaltim terus berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa melalui diversifikasi produk turunan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan petani di Kaltim.
“Upaya diversifikasi ini masih kita kaji. Kita ingin mengembalikan kejayaan kelapa di tahun 80-an,” kata Ence di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, Samarinda, Selasa 22 Oktober 2024.
Menurut dia, potensi kelapa di Kaltim cukup besar. Baik perkebunan kelapa sawit maupun kelapa biasa.
“Jumlah produksi kelapa cukup banyak di Kaltim. Untuk kelapa sawit sendiri, di Kaltim terdapat 109 pabrik kelapa sawit yang mampu menghasilkan TBS (Tandan Buah Segar) 30 ton/jam,” jelasnya.
Ence bilang, pengembangan sektor kelapa biasa di Kaltim masih minim dikarenakan terbatasnya ketersediaan lahan untuk ditanami kelapa.
Rencana ke depannya, Disbun Kaltim akan menggandeng masyarakat Kaltim, memanfaatkan lahan yang ada untuk pengembangan perkebunan kelapa.
“Permasalahan kita yakni lokasi. Kita ingin mengajak masyarakat yang memiliki lahan lebih untuk bisa menyisihkan sebagian lahan mereka untuk menanam kelapa biasa,” terang Ence.
Tak hanya itu, Disbun Kaltim juga mengenalkan beberapa produk turunan yang bisa dihasilkan dari kelapa biasa, sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani.
“Kita sedang pikirkan ke depannya kelapa biasa ini bagusnya diapakan. Jadi sifatnya bukan hanya kelapa butir gitu aja, tapi hirilisasinya berbentuk produk yang bernilai tinggi,” jelasnya.
“Terpenting, saat ini ketersediaan pasokan kelapa biasa dulu,” sebut Ence.
Ence berharap melalui bincang komoditas perkebunan lestari (Bingka) Kaltim 2024 ini diharapkan dapat membangkitkan minat masyarakat untuk bertani kelapa.
“Kegiatan bincang komunitas ini sebenarnya sudah kita lakukan sejak pandemi COVID-19 lalu. Setelah COVID berakhir, kita lakukan bincang perkebunan ini sebagai wadah untuk berbagi pengetahuan dan pembelajaran tentang kelapa,” demikian Ence Ahmad Rafiddin.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: KaltimKelapaPemprov KaltimPerkebunanPertanian