Pengecer LPG 3 Kg jadi Sub Pangkalan, Jual di Luar HET Samarinda Termasuk Makelar

Sales Area Manager Retail Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimut) PT Pertamina Patra Niaga, Henry Eko (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pertamina memastikan stok LPG 3 Kg aman. BUMN Migas itu juga mengklaim pendistribusian LPG subsidi ke agen penyalur di Samarinda tanpa hambatan alias berjalan normal.

Penegasan itu disampaikan Sales Area Manager Retail Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimut) PT Pertamina Patra Niaga, Henry Eko, ditemui di Ruang Rapat Utama DPRD Samarinda, Kamis 6 Februari 2025.

Menurut Henry, Pertamina terus mendistribusikan LPG 3 Kg sesuai dengan jumlah kebutuhan di masing-masing agen.

“Pengguna gas LPG 3 kg tidak usah panik. Kita tetap distribusikan, tetap normal seperti biasanya,” kata Henry

Diterangkan Henry, kuota LPG subsidi setiap tahunnya diusulkan terus naik dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, terkait jumlah pasti kuota LPG Kg tahun ini menjadi kewenangan Dirjen Migas Kementerian ESDM.

“Terkait kuota LPG ini kewenangan di Dirjen Migas dan BBM di Badan Pengatur Hilir Migas. Pertamina hanya sebagai operator. Tapi kita mengupayakan semoga tahun ini kuota naik,” ujar Henry.

Sementara itu, terkait kabar Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar pengecer menjadi sub pangkalan dan dapat menjual kembali LPG 3 Kg, menurut Henry, kaitan itu Pertamina menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah.

Pengecer LPG 3 Kg, lanjut Henry, yang kini berstatus sub pangkalan, diwajibkan mengunduh dan menggunakan aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP) milik Pertamina.

“Namun penyaluran LPG 3 Kg (ke masyarakat) tetap menggunakan KTP,” tegas Henry.

Selain itu, jumlah pangkalan di Samarinda juga dipastikan sanggup memenuhi permintaan kebutuhan LPG bersubsidi ke pengecer dan masyarakat.

Untuk harga jual dari Pertamina ke agen juga tidak ada perubahan, sesuai dengan ketentuan pemerintah. Sedangkan untuk harga jual LPG 3 kg dari agen ke pangkalan, harus sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 18 ribu per tabung yang berlaku di kota Samarinda.

“Kalau harga jual di luar HET dan mengambil keuntungan tersendiri, masuknya makelar,” sebut Henry.

Masih disampaikan Henry, agar kelangkaan tidak terus berlarut-larut di Kaltim, terutama menjelang Ramadan dan Idulfitri, Pertamina Patra Niaga berencana membuat Satgas penyaluran LPG dan bahan bakar minyak (BBM), menggandeng Forkopimda di tiap daerah.

“Semoga tidak ada kendala operasional dalam penyaluran LPG hingga Ramadan dan lebaran, sehingga terus berjalan lancar,” demikian Henry Eko.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: