BBPJN Kaltim Mulai Teliti Ulang Kekuatan Jembatan Mahakam Samarinda

Rapat dengar pendapat Komisi III DPRD Kaltim bersama BBPJN Kaltim terkait insiden penabrakan Jembatan Mahakam, Senin 3 Maret 2025. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim mulai melakukan penelitian aspek geometrik Jembatan Mahakam I Samarinda pada Senin 3 Maret 2025, untuk melihat bentuk dan dimensi jembatan usai fender Jembatan itu ditabrak tongkang muatan kayu sengon, Minggu 16 Februari 2025 lalu.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPRD Kaltim, Senin 3 Maret 2025.

Turut hadir Ketua Komisi III DPRD Kaltim Abdulloh, Wakil Ketua Komisi III Akhmed Reza Fachlevi, Sekretaris Komisi III Abdurahman dan para anggota Komisi III DPRD Samarinda, beserta staf ahli Gubernur Kaltim Arief Murdiyatno, Kepala BBPJN Kaltim Hendro Satrio, dan instansi terkait lainnya.

Diketahui, pada konferensi pers bersama Diskominfo Kaltim, Selasa 25 Februari 2025 lalu, BBPJN Kaltim mengungkapkan ada tiga aspek utama yang dilakukan dalam penelitian Jembatan Mahakam I ini yakni geometrik jembatan, perilaku dinamis jembatan dan struktur jembatan sendiri yang akan dikaji oleh tim ahli.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Hendro Satrio mengatakan, mulai hari ini BBPJN Kaltim telah melakukan pengukuran geometrik pada bangunan bagian bawah jembatan.

“Kami hari ini sudah melakukan pengukuran geometrik di bangunan bawah jembatan,” katanya di Ruang Rapat Gedung E DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Samarinda, Senin 3 Maret 2025.

Hendro menjelaskan, usai pengukuran geometrik di bagian bawah jembatan selesai, tim BBPJN Kaltim akan memasang sensor pengujian beban kendaraan pada Selasa 4 Maret 2025.

“Malam ini kami akan menyiapkan mobilisasi truk untuk uji beban yang lewat di atas jembatan,” ujarnya.

Kemudian pada Selasa 4 Maret 2025, pagi, BBPJN Kaltim melanjutkan pengukuran geometrik pada bagian bangunan atas Jembatan Mahakam Samarinda.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kaltim Hendro Satrio (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

“Siangnya, kita akan lanjutkan pengujian beban jembatan yang melintas di atas jembatan, bersama tim Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ),” ucapnya.

Untuk hasil investigasi sendiri, BBPJN Kaltim mentargetkan akan selesai dan diumumkan pada Kamis 6 Maret 2025.

“Hasil pemeriksan InsyaAllah Kamis keluar. Saya akan buat surat laporan penyampaian hasil,” terang Hendro.

Untuk memudahkan investigasi Jembatan Mahakam, Selasa 4 Maret 2025, Jembatan Mahakam akan ditutup untuk sementara waktu.

“Dishub Kaltim sudah menyampaikan Jembatan Mahakam I jalurnya akan ditutup mulai besok hingga Kamis 6 Maret 2025 mendatang,” sebut Hendro.

Sementara Ketua Komisi III DPRD Kaltim Abdulloh menegaskan, pihak perusahaan pemilik tongkang kayu yang menabrak fender jembatan, yakni PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra harus bertanggung jawab usai kapalnya menabrak sisi Jembatan Mahakam I yang mengakibatkan fender jembatan hancur.

“Bagi yang menabrak itu harus bertanggung jawab mengganti, bukan hanya sekedar perjanjian saja,” kata Abdulloh.

Lanjut Abdulloh, dia juga meminta agar KSOP Samarinda untuk menutup jalur laut yang melintas di bawah Jembatan Mahakam, hingga hasil investigasi keluar dan Jembatan dinyatakan aman.

“KSOP Samarinda diminta untuk menutup jalur sungai Mahakam, selama tidak ada fendernya. Karena bisa saja jembatan tiba-tiba roboh. Kita perlu memperhatikan keselamatan nyawa masyarakat,” tegas Abdulloh.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: