
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Proyek revitalisasi tahap II Pasar Pagi di jalan Jenderal Sudirman Kota Samarinda tampak berjalan lambat. Hingga kini, progres pada tahap kedua proyek ini baru menyentuh angka 10,4 persen.
Meski ditarget rampung bulan Oktober 2025, mundur dari perkiraan bulan Juni, lambannya progres memunculkan kekhawatiran akan potensi keterlambatan yang bisa kembali membebani anggaran daerah untuk biaya sewa tempat sementara bagi ribuan pedagang lama.
Dalam kunjungan lapangan bersama Komisi III DPRD Samarinda, Senin (21/4), Kepala Dinas Perdagangan Nurrahmani mengingatkan bahwa jika proyek tak selesai tepat waktu, pemerintah kota (pemkot) harus kembali menyewa lapak penampungan bagi pedagang seperti 1 tahun terakhir yang menghabiskan anggaran hingga Rp7 miliar.
“Yang season kedua (tahap II) realisasi fisiknya baru 10 persen. Nah semisal belum selesai, ada perpanjangan lagi. Ya mau enggak mau akan pakai anggaran lagi untuk sewa. Satu tahun ini kan kurang lebih Rp7 miliar,” ujarnya.
Selain menyoroti progres fisik, Nurrahmani juga menekankan pentingnya kesiapan desain interior. Menurutnya, sejumlah elemen di area los basah, seperti meja untuk pedagang ikan, perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
“Mejanya agak tinggi, kami minta diturunkan. Supaya nanti para pedagang bisa nyaman berjualan, dan mudah melakukan transaksi,” jelasnya.
Ia juga meminta agar setiap kios nantinya memiliki tempat khusus untuk nama toko, agar penataan lebih rapi dan memudahkan para pengunjung.
“Kita minta, nantinya ada tempat untuk nama toko, harapannya gitu. Supaya rancangan ini tidak menjadi penyesalan, makanya harus benar-benar diperhatikan. Supaya saat finish, sudah bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang,” harapnya.
Untuk diketahui, Pasar Pagi akan menampung lebih dari 2.500 pedagang, sesuai data lama. Meskipun proses verifikasi telah dilakukan, komunikasi langsung di lokasi pasar baru masih menunggu kesiapan fisik bangunan.
“Semua pedagang yang masuk database itu bisa masuk ke sini. Prinsipnya, pedagang lama yang kemarin, pasti bisa berpindah ke sini. Kita sudah mulai proses (bicara dengan mereka). Sudah komunikasi database dan lain-lain,” tegasnya.
Revitalisasi pasar ini dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama senilai Rp290 miliar, sudah rampung 100 persen. Tahap kedua kini tengah berjalan dengan nilai kontrak kurang lebih Rp150 miliar, mencakup penyekatan kios, pekerjaan finishing, serta instalasi mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP) serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: pasar pagi