
JAKARTA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica menyoroti fenomena kenaikan harga kelapa yang kian meroket akibat tingginya permintaan ekspor. Kenaikan harga ekspor kelapa yang signifikan telah mendorong banyak pelaku usaha untuk lebih memilih pasar internasional.
Hal itu Kemudian berdampak meruginya konsumen dalam negeri dan mempengaruhi kelangsungan industri domestik, terutama sektor yang bergantung pada kelapa seperti industri santan.
“Seiring dengan meningkatnya permintaan ekspor, pasokan kelapa di pasar domestik semakin menipis. Ini menyebabkan lonjakan harga yang berdampak langsung pada harga bahan baku, yang berujung pada peningkatan harga produk olahan kelapa,” ungkap Cindy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/4/2025).
Cindy mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi itu, khususnya terkait dengan nasib perusahaan yang mengandalkan kelapa untuk produksi dalam negeri. Salah satu contohnya adalah perusahaan ekspor santan di Sumatera Barat (Sumbar) yang terancam melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 300 karyawan.
Berdampak PHK
Cindy mengingatkan, jika tidak ada langkah cepat dari pemerintah untuk menstabilkan pasokan kelapa di pasar domestik, hal itu berisiko menambah angka pengangguran dan berdampak negatif pada perekonomian lokal.
“Saya sangat memahami bahwa ekspor memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian negara. Namun, dalam kondisi saat ini, kita harus mengimbangi kebijakan ekspor dengan upaya menjaga ketersediaan bahan baku di dalam negeri. Kita harus mencari solusi yang adil untuk menghindari dampak buruk bagi sektor industri dalam negeri dan pekerja yang terancam kehilangan mata pencaharian,” tandas Politisi Fraksi Partai NasDem ini.
Maka dari itu, Legislator dari Dapil Sumatera Barat II itu mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna menstabilkan pasokan kelapa, salah satunya dengan mendorong program peningkatan produksi kelapa di dalam negeri.
Selain itu, ia juga meminta dilakukan pemantauan lebih ketat terhadap kebijakan ekspor yang tidak hanya menguntungkan luar negeri, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan industri domestik.
“Kita tidak bisa membiarkan lonjakan harga kelapa ini menghancurkan industri yang telah lama bertahan dan memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Pemerintah harus segera bertindak untuk mengatasi ketidakseimbangan pasokan,” tegasnya.
Cindy berharap, dengan adanya upaya yang tepat dari pemerintah, kondisi itu bisa segera teratasi dan keseimbangan antara ekspor dan kebutuhan domestik dapat tercapai demi kesejahteraan rakyat dan kelangsungan usaha dalam negeri.
Sumber: Humas DPR RI | Editor: Intoniswan
Tag: Kelapa