
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko bagi seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dengan mengusung tema “Membangun Budaya Sadar Risiko, Kunci Tercapainya Tujuan Strategis, Pemerintahan yang Efektif dan Akuntabel.”
Kegiatan yang diikuti sekitar 200 peserta ini berlangsung dalam lima kelas terpisah, dan bertujuan menyusun daftar risiko masing-masing OPD sebagai acuan pelaksanaan program selama satu hingga lima tahun ke depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Hero Mardanus Satyawan, menegaskan pentingnya manajemen risiko di tengah semakin kompleksnya tugas pemerintahan.
“Pemkot selalu mendukung kegiatan ini, karena pekerjaan yang ada makin lama bukan makin mudah. Harus ada rambu-rambu yang diikuti,” ujarnya pada acara yang digelar Selasa (6/5) di Lantai 7 Ballroom Hotel Mercure jalan Mulawarman, Samarinda.
“Sebelumnya kita banyak menghadapi risiko yang tidak bisa kita cegah dini karena tidak terpetakan. Dengan manajemen risiko, kita bisa memetakan dan mempromosikan bagian-bagian pekerjaan yang berisiko,” tambahnya.
Dengan adanya bimtek ini, ia berharap agar seluruh pegawai di Pemerintahan Samarinda menjadikan manajemen risiko sebagai pedoman dalam menjalankan tugas.
“Harapan kami, seluruh staf dalam setiap pekerjaan yang dilaksanakan berpegang pada manajemen risiko sebagai panduan,” tuturnya.
Apresiasi juga datang dari Perwakilan Kepala BPKP Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), R. Gatot Megantoro. Ia menilai inisiatif Pemkot Samarinda dalam menerapkan manajemen risiko patut dicontoh.
“Kami dari BPKP Kaltim memberikan apresiasi kepada Pemkot Samarinda, khususnya Pak Sekda, karena telah memulai hal luar biasa ini. Dengan manajemen risiko, pencapaian tujuan organisasi akan lebih mudah, karena berbagai kendala, hambatan, hingga potensi kecurangan bisa dimitigasi,” jelasnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya output nyata dari bimtek ini, bukan hanya sekadar formalitas semata.
“Biasanya bimtek hanya seremonial, tapi kali ini kami ingin ada hasil. Kamis nanti kita langsung praktek menyusun daftar risiko. Ini momen yang sangat pas karena bertepatan dengan periode RPJMD baru,” tegasnya.
Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Kota Samarinda, Mukhlis, juga turut menambahkan bahwa kegiatan ini akan memperkuat fungsi pengawasan internal.
“Tidak mungkin ada OPD yang tak punya kegiatan. Semua pasti berisiko. Dengan pemetaan risiko, setiap kegiatan bisa dilaporkan dengan jelas, output-nya terukur, dan ini memudahkan kami di inspektorat untuk memantau, mengawasi, dan melakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Samarinda berharap lahirnya tata kelola pemerintahan yang semakin akuntabel, transparan, dan tanggap terhadap potensi risiko di setiap lini.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Samarinda
Tag: Bimtek