Lulusan SMP di Samarinda Tahun Ini 16 Ribuan Sedangkan Daya Tampung SMA/SMK/MA 14 Ribuan

Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Kaltim Muhammad Jasniansyah. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Lulusan SMP/Sederajat di Samarinda tahun ajaran 2025/2026 diperkirakan 16.398 siswa sedangkan daya tampung daya tampung SMA/SMK/MA sebanyak 14.383 orang.

”Pada Penerimaan Murid Baru (PMB) Tahun Ajaran 2025/2026 di Samarinda menunjukkan perkembangan yang positif. Daya tampung SMA/SMK/MA Negeri meningkat dari 11.261 kursi di tahun 2024/2025 menjadi 14.383 kursi,” Kabid Pembinaan SMA Disdikbud Provinsi Kaltim, Muhammad Jasniansyah.

Adanya peningkatan daya tampung SMA/SMK/MA Negeri 3.122 kursi sudah kita laporkan ke DPRD Kaltim dalam RDP dengan Komisi IV pada Februari lalu.

“Kami melakukan pemetaan dan koordinasi dengan sekolah-sekolah. Alhamdulillah, tahun ini daya tampung SMA dan SMK meningkat cukup signifikan, sehingga lebih banyak siswa yang bisa diterima,”  sambungnya.

Jumlah lulusan SMP/sederajat di Samarinda tahun ini diperkirakan mencapai 16.398 siswa, antara lain 11.134 siswa SMP Negeri dan Swasta, 2.664 siswa, MTs Negeri dan Swasta, 2.600 siswa pendidikan kesetaraan.

“Lulusan SMP sederajat tahun 2025 ini sama seperti tahun 2024, 16.398 siswa,” beber Jasniansyah.

Sementara itu, daya tampung SMA Sederajat pada PMB 2025 adalah 4.762 kursi SMA Negeri, 2.058 kursi SMA Swasta, 6.467 kursi SMK Negeri, serta 1.096 kursi Madrasah Aliyah (MA) Negeri dan Swasta.

Menanggapi peningkatan daya tampung di Kota Tepian, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Samarinda, Abdul Rozak mengatakan, kenaikan tersebut tidak merata, tapi hanya terjadi di beberapa sekolah saja, terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Peningkatan itu hanya di beberapa sekolah saja. Kalau SMA juga hanya sedikit karena ini juga menyesuaikan dengan jumlah lulusan yang bertambah,” terangnya.

Ia juga menegaskan bahwa sesuai dengan misi pemerintahan Rudy Mas’ud dan Seno Aji, tidak boleh ada anak yang putus sekolah. Oleh karena itu, peran sekolah swasta juga harus diperhitungkan dalam PMB 2025 agar dapat menampung siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.

“Kalau negeri daya tampungnya penuh, ya pilihan selanjutnya harus ke sekolah swasta. Misi pemerintah jelas, tidak boleh ada anak-anak yang putus sekolah, apalagi jenjang SMA, kan pendidikan GratisPol,” tegasnya.

Daya tampung SMA negeri, SMA swasta, dan SMK di Samarinda sebenarnya cukup. Namun kata Rozak, kendala utama adalah keinginan siswa dan orang tua yang cenderung memilih sekolah tertentu saja.

“Ini sering menjadi persoalan kita, masyarakat atau anak-anak justru ingin sekolah di tempat tertentu saja, padahal masih banyak pilihan sekolah lainnya,” tambahnya.

Selain daya tampung, Rozak juga menyoroti masalah kekurangan tenaga pengajar yang ada di beberapa sekolah. Menurutnya, jumlah siswa dalam kelas sudah terpenuhi, tetapi jika gurunya kurang, maka itu menjadi persoalan.

“Sekolah sudah menghitung berapa siswa yang akan masuk dan berapa kebutuhan guru yang ada saat ini. Kami punya data mengenai kekurangan guru di setiap sekolah. Regulasi untuk memenuhi kebutuhan guru ini harus menjadi perhatian,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani- Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: