
SANGASANGA.NIAGA.ASIA — Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Samarinda dan Kutai Kartanegara, Senin 12 Mei 2025 kemarin, menyebabkan jalur Jalan Pendingin menuju Sangasanga Dalam, Kecamatan Samgasanga, Kutai Kartanegara, retak parah. Sebagai tindak lanjut sementara, lalu lintas di jalur itu diberlakukan satu arah dengan sistem buka tutup.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Bambang Arwanto mengatakan, tim Dinas ESDM Kaltim bergerak cepat meninjau akses badan Jalan Pendingin menuju Sangasanga Dalam yang dikabarkan retak, di tengah guyuran hujan deras
Hal ini dilakukan karena lokasi jalan tersebut berada di sekitaran area pertambangan batu bara milik PT Indomining, di Sangasanga, Kutai Kartanegara.
“Hari ini kita meninjau jalan yang terkena longsoran di Pendingin menuju Sangasanga dalam dan sebaliknya. Kita pikir karena penambangan tapi sebenarnya karena curah hujan,” kata Bambang, dikonfirmasi niaga.asia, Selasa 13 Mei 2025.
Tingginya curah hujan di dua wilayah Samarinda dan Kutai Kartanegara kemarin tidak kurang dari 5 jam, mengakibatkan jalan Pendingin menuju Sangasanga Dalam tersebut retak.

“Memang hujan kemarin lebat sekali dalam 5 jam berturut, dan membuat jalan tersebut retak, jadi retaknya karena hujan,” ujar Bambang.
Meskipun bukan dari aktivitas pertambangan, Dinas ESDM Kaltim tetap meminta PT Indomining melakukan penanganan sebagai bentuk tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR).
“Kita minta PT Indomining membuat jalur alternatif sepanjang 5×100 meter untuk jalur masyarakat, dan segera memperbaiki jalanan yang retak akibat longsor tadi, dan itu sudah dilakukan PT Indomining sejak hari ini,” terang Bambang
Selain itu, PT Indomining juga berencana akan membuat jalur alternatif dalam dua hari ke depan.
“Jalan alternatif ini akan selesai dalam dua hari ke depan. Jalan alternatif ini berada disebelah kanan jalan,” jelasnya.
Setelah jalur alternatif ini dibangun, PT Indomining akan melakukan perbaikan fondasi di jalur utama yang mengalami keretakan. dan memasang penahan dinding jalur terdampak longsor dalam lima hari ke depan untuk memperkuat struktur jalan.

“Sementara waktu saat ini jalan yang tengah (jalur retak) ini tetap dipakai dengan cara buka tutup satu arah. Jadi transportasi publik Pendingin menuju Sangasanga Dalam tidak terganggu,” tegas Bambang.
Bambang memastikan untuk jalur utama Pendingin menuju Sangasanga Dalam itu masih aman dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
“Kita juga minta PLN untuk segera memperbaiki listrik di situ, karena masyarakat sekitar minta supaya tidak ada pemadaman,” sebut Bambang.
,Bambang mengimbau kepada seluruh perusahaan tambang untuk meningkatkan kewaspadaan dan memitigasi bencana, terutama menghadapi curah hujan tinggi.
“Seluruh pergerakan tanah atau geoteknik harus dipantau untuk mencegah terjadinya kejadian serupa,” demikian Bambang Arwanto.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Kutai KartanegaraLongsorPemprov KaltimTambang Batu Bara