
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PERA Kaltim, Hariadi Purwatmoko, mengungkapkan bahwa, lima paket kegiatan infrastruktur, termasuk pembangunan jalan Batu Besaung ke APT Pranoto tertunda pelaksanaannya karena terdampak kebijakan efisiensi anggaran pemerintah provinsi tahun anggaran 2025.
“Total anggaran yang terkena efisiensi mencapai sekitar Rp410 miliar. Ini menyebabkan beberapa program harus ditunda sementara waktu,” ungkap Hariadi dalam RDP dengan Komisi III DPRD Kaltim, dipimpin Wakil Ketua Komisi III, Akhmed Reza Senin (19/5/2025).
Namun demikian, kata Hariadi, kondisi jalan provinsi secara umum cukup baik. Hingga akhir 2024, tingkat kemantapan jalan provinsi mencapai 82,2 persen. Pemerintah menargetkan kemantapan 100 persen pada 2027.
“Itu pun dengan catatan, aspal yang sudah ada harus terpelihara dengan baik. Kalau kondisinya menurun, kita harus kembali dari awal,” jelasnya.
RDP juga membahas dampak cuaca ekstrem terhadap infrastruktur jalan. Salah satunya adalah jalan di Berau yang sempat terputus akibat longsor.
“Kami dari UPTD sudah turun langsung, memasang box culvert dan melakukan penimbunan sementara agar kendaraan bisa melintas,” ujar Hariadi.
Terkait proyek pelebaran Jalan Bung Tomo yang mengalami penyempitan di beberapa titik, Hariadi menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan camat dan lurah untuk mengidentifikasi lahan yang sudah dibebaskan.
“Kalau lahannya clean and clear, kita bisa langsung kerjakan. Beberapa titik butuh perencanaan tambahan seperti dinding penahan tanah,” Pungkasnya.
Penulis: Nai | Editor : Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Infrastruktur