
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, mendesak Pemerintah Kota Samarinda segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait kelayakan dan keamanan proyek terowongan penghubung antara Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap, Kota Samarinda, setelah terjadi longsor pada 13 Mei 2025 lalu pukul 09.17 WITA.
“Iya, dengan adanya longsor di dekat areal mulut terowongan Samarinda, mudah-mudahan tidak ada dampak yang tidak diinginkan,” kata Subandi melalui telepon, Kamis (23/5/2025).
Terowongan Samarinda sendiri diketahui sebagai proyek strategis yang bertujuan mengurai kemacetan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas di kawasan Gunung Manggah, Kelurahan Selili. Nilai proyek tersebut tercatat sebesar Rp395,9 miliar.
Subandi meminta agar tim teknis proyek dan pekerja lapangan lebih waspada serta memperhatikan kondisi tanah di sekitar lokasi. Ia berharap seluruh tim yang bertanggung jawab mengkaji kembali aspek keamanan secara komprehensif.
“Saya berharap tim teknisnya, termasuk tim lapangan, betul-betul berhati-hati dan memperhatikan kondisi sekitar terowongan. Harus dikaji secara saksama, jangan sampai kejadian seperti ini terulang,” tegasnya.
Subandi juga menekankan pentingnya deteksi dini terhadap area-area yang rawan longsor. Menurutnya, pemetaan risiko sangat penting agar tindakan preventif bisa segera dilakukan.
“Sebelum ada longsoran berikutnya, tolong tim kaji mana-mana yang rawan longsor. Jangan menunggu ada kejadian baru bereaksi,” ujarnya.
Subandi mengingatkan bahwa meski proyek terowongan ini penting untuk mobilitas warga, aspek keselamatan tidak boleh diabaikan. Ia menyebut proyek senilai hampir Rp400 miliar itu harus mendapat pengawasan ekstra ketat.
“Ini proyek strategis. Tapi keselamatan itu nomor satu. Jangan karena mengejar target waktu lalu mengabaikan risiko teknis di lapangan,” kata politisi PKS ini.
DPRD Kaltim, lanjutnya, akan terus memantau perkembangan proyek tersebut dan berharap pemerintah kota serta pelaksana proyek segera melakukan evaluasi mendalam pasca-insiden longsor.
“Kami minta segera dilakukan evaluasi teknis total. Termasuk soal drainase, kontur tanah, dan sistem pengamanan lerengnya,” pungkasnya.
Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: LongsorTerowongan