
NUNUKAN.NIAGA.ASIA –Calon Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang baru menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan jangan terburu-buru menggadaikan SK ke bank untuk mendapatkan pinjaman di bank.
Pernyataan sekaligus imbauan itu disampaikan Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri saat memberikan sambutan di acara penyerahan SK pengangkatan CPNS dan PPPK tahap I tahun 2024 di halaman kantor Bupati Nunukan, Sabtu (24/5/2025).
“Para CPNS dan PPPK yang baru menerima SK pengangkatan hari ini agar tidak terburu – buru menyimpan SK nya sebagai jaminan pinjaman di bank,” kata Irwan.
Imbauan Bupati Nunukan tersebut sontak disambut gelak tawa dan tepuk tangan CPNS dan PPPK yang hadir di halaman kantor Bupati Nunukan.
Irwan menuturkan, tunggulah sejenak dan hitung dulu dengan cermat, diskusikan baik-baik dengan keluarga sebelum mengambil keputusan meminjam uang dengan jaminan SK CPNS atau PPPK di perbankan.
“Kalau keputusan memang harus meminjam uang dengan jaminan SK, maka pastikan peruntukannya untuk hal hal yang penting dan mendesak,” ujarnya.
Uang pinjaman di bank dengan menggadaikan SK hendaknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat penting, bukan untuk berpoya-poya terlebih lagi keperluan membeli mobil yang pada dasarnya bisa ditunda.
Alasan Irwan mengingatkan persoalan ini berkaca dari pengalaman, dimana para ASN yang sudah terlanjur menggadaikan SK biasanya kehilangan semangat dalam bekerja, karena terkadang sisa gajinya Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.
“Beli mobil mungkin bisa ditunda, kalau mampunya kita hanya naik motor, naik motor dulu tidak ada,” sebutnya.
Menurut Irwan, tidak ada larangan bagi ASN meminjam uang di bank, namun sekali lagi pikirkan secara seksama dampak positif dan negatifnya. Jadilah ASN sederhana tanpa bermewah-mewah.
ASN baru seringkali tergoda untuk menggadaikan SK demi memenuhi kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi, seperti mengikuti tren atau memiliki gaya hidup yang lebih mewah. ASN hendaknya mengelola keuangan dengan baik, memprioritaskan kebutuhan pokok.
“Jangan kehilangan etos dan semangat kerja melayani masyarakat gara-gara gaji habis bayar utang di bank,” tegasnya.
ASN sebaik menghindari gaya hidup konsumtif yang berlebihan. Jika ada kebutuhan finansial yang mendesak, sebaiknya ASN mempertimbangkan alternatif lain, seperti menabung atau mencari pinjaman yang lebih aman.
Penulis: Budi Anshori | Edior: Intoniswan
Tag: ASNPemkab Nunukan