Lewat Gempur Stunting, Balikpapan Satukan Langkah Tekan Prevalensi Anak Kerdil

Pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak-anak dalam rangkaian peluncuran Gempur Stunting di Taman Bekapai Balikpapan, Minggu 25 Mei 2025. (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Upaya penanggulangan stunting di Kota Balikpapan kembali diperkuat lewat peluncuran Gerakan Bersama Posyandu Berantas Stunting atau Gempur Stunting, di Taman Bekapai, Minggu 25 Mei 2025.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Tim Penggerak PKK Kota Balikpapan bersama Dinas Kesehatan, dan didukung penuh Pemerintah Kota dan DPRD Balikpapan.

Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud, menegaskan, gerakan ini menjadi komitmen bersama untuk menekan angka stunting secara konkret dan masif.

“Gempur Stunting ini bukan hanya seremoni, tapi aksi nyata. Kita turun bersama kader PKK, tenaga medis, psikolog, dokter anak, hingga pemerintah kelurahan serta RT. Semuanya harus bersinergi,” kata Nurlena.

Menurutnya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada semangat gotong royong. Karena itu, strategi baru pun diperkenalkan, seluruh RT di Balikpapan akan berperan sebagai bapak asuh anak-anak stunting di wilayahnya masing-masing.

Dengan begitu, pemantauan dan pendampingan bisa dilakukan langsung dari tingkat masyarakat.

“RT paling tahu kondisi warganya. Mereka kunci utama kontrol dan pendataan anak stunting. Kita ingin penanganan yang terarah dan terkontrol,” ujar Nurlena.

Dalam peluncuran Gempur Stunting itu, warga juga mengikuti rangkaian acara seperti senam bersama, pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak, penandatanganan nota kesepahaman (MoU), serta partisipasi UMKM.

Saat ini, angka prevalensi stunting di Balikpapan berada pada 21,6 persen. Namun, TP PKK Balilpapan optimistis angka itu akan turun, seiring dengan pelaksanaan strategi berbasis masyarakat tersebut. Nurlena pun menantikan publikasi data terbaru dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Harapan kami, Balikpapan bisa jadi contoh bagi kota-kota lain. Dengan kerja nyata dan keterlibatan semua pihak, Insya Allah stunting bisa kita tekan,” jelas Nurlena.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: