Era Sekarang Perempuan Dituntut Jago Berkomunikasi dan Menyampaikan Pendapat

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Damayanti. Foto : Nai/Niaga.Asia

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Era sekarang perempuan tidak hanya dituntut berpendidikan, tapi juga jago atau cerdas berkomunikasi dan menyampaikan pendapat di depan umum. Kemampuan berbicara dengan baik tidak hanya diperlukan untuk pekerjaan, tapi juga sangat penting dalam kehidupan sosial sehari-hari.

“Di era modern sekarang ini, perempuan dituntut serbabisa. Tidak hanya modal cantik, tapi wajib menguasai basic life skill. Salah satunya kemampuan public speaking,” kata Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Damayanti,  hari Minggu (25/5/2025).

Menurutnya, public speaking bukan hanya soal bisa bicara di depan umum, tetapi juga sebagai modal penting dalam membangun relasi, memperluas jejaring sosial, hingga mendukung kepercayaan diri dalam berbagai situasi.

“Supaya kelihatan cerdas, perempuan harus ditunjang dengan excellent public speaking. Bukan hanya bisa bicara di depan khalayak umum, tapi juga untuk kebutuhan menjalin relasi, bergaul, dan bersosialita,” ujarnya.

Politisi perempuan dari Fraksi PKB itu juga berbagi pengalamannya bahwa kemampuan berbicara dengan tertata dan percaya diri tidak datang begitu saja. Butuh latihan dan keberanian untuk bisa tampil di ruang publik, termasuk dalam dunia politik yang penuh kompetisi.

“Perempuan itu tidak hanya diam tapi yang berani, yang public speaking-nya bagus, pandai berbicara dan tertata. Saya juga masih dalam proses belajar,” aku anggota DPRD Samarinda 2019-2024 ini.

Damayanti menambahkan, keberanian menjadi kunci utama bagi perempuan yang ingin tampil dan bersaing di dunia politik maupun sosial.

Ia menyamakan perjuangan dalam kontestasi pemilu sebagai ajang “pertempuran” yang harus dihadapi dengan persiapan matang.

“Ya teman-teman,  saya juga masih belajar. Karena begini ya untuk berani maju di pertempuran, di kontestan pemilu, itu butuh keberanian,” tegasnya.

Damayanti berharap semakin banyak perempuan yang berani melatih diri dan mengambil peran aktif, baik di pemerintahan, organisasi, maupun lingkungan sosial. Menurutnya, perempuan tidak boleh lagi merasa cukup berada di belakang layar.

“Perempuan sekarang harus bisa ambil peran. Jangan hanya jadi pendukung di belakang. Kalau kita ingin didengar, maka kita juga harus bisa berbicara,” pungkasnya.

Penulis : Nai | Editor : Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: