
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Pemkot Balikpapan melalui Dinas Kesehatan terus memperkuat kebijakan dan program kesehatan di tahun 2025, melalui pendekatan yang lebih proaktif dan menyeluruh.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Hasnah Haerani menerangkan, sejumlah program prioritas telah dijalankan untuk memastikan masyarakat mendapatkan layanan yang mudah diakses, berkualitas, dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama adalah peningkatan layanan Puskesmas 24 jam di seluruh kecamatan. Langkah ini bertujuan memperluas akses pelayanan primer, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan medis di luar jam kerja.
“Pelayanan kesehatan dasar harus hadir kapan pun masyarakat membutuhkan. Puskesmas 24 jam menjadi fondasi layanan kesehatan yang merata,” kata Hasnah, Sabtu 14 Juni 2025.
Digitalisasi layanan juga menjadi prioritas, dengan mengintegrasikan sistem rekam medis dan aplikasi mobile yang memudahkan warga mengakses informasi kesehatan, membuat janji layanan, dan memantau status kesehatan pribadi secara daring.
Lebih lanjut, program Balikpapan Sehat 2025 digulirkan dengan pendekatan promotif dan preventif. Program ini mencakup kampanye sadar stunting, skrining kesehatan rutin di sekolah, hingga penguatan gerakan hidup sehat berbasis komunitas.
“Kesehatan masyarakat tidak hanya soal pengobatan, tapi juga pencegahan. Edukasi dan keterlibatan warga menjadi kunci,” terang Hasnah.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga menjalin sinergi dengan rumah sakit swasta dan BUMN seperti Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) untuk memperkuat layanan spesialistik dan sistem rujukan yang lebih cepat dan efisien.
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting. RSPB menjadi contoh nyata bagaimana profesionalisme dan pelayanan unggul dapat memperkuat ekosistem kesehatan kota,” jelas Hasnah.
Tidak kalah penting, kesejahteraan dan kompetensi tenaga kesehatan juga menjadi perhatian. Program pelatihan berkelanjutan, insentif, dan peningkatan fasilitas kerja disiapkan untuk mendukung kinerja para tenaga medis.
Hasnah juga menekankan bahwa pembangunan sistem kesehatan yang tangguh tidak bisa dilakukan sendiri. Diperlukan sinergi antara pemerintah, fasilitas layanan, tenaga medis, masyarakat, dan sektor swasta, agar target kesehatan masyarakat Balikpapan bisa tercapai secara optimal.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanKesehatanPelayanan PublikPemkot BalikpapanPuskesmas