
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Fraksi Gerindra Ekti Imanuel meminta agar tenaga pendidik di wilayah pedalaman seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu diprioritaskan dari putra-putri daerah.
“Kalau bisa saat melakukan rekrutmen guru, yang diambil itu putra-putri daerah,” ujarnya, Senin (16/6).
Menurutnya, penempatan guru dari luar sering kali tidak bertahan lama dan berdampak pada keberlangsungan pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) seperti Kutai Barat dan Mahakam Ulu.
Ekti menilai, pola rekrutmen guru selama ini kurang memperhatikan keberlanjutan. Banyak guru dari luar daerah yang setelah beberapa tahun mengajar, memilih untuk pindah ke kota karena alasan kesejahteraan dan fasilitas yang lebih memadai.
Hal ini tentunya akan membuat daerah seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat mengalami kekosongan tenaga pendidik secara berkala.
“Kalau ambil dari luar, kadang-kadang ya, lima tahun saja, habis itu mereka minta pindah. Kita berharap yang dimaksimalkan adalah putra daerah,” pintanya.
Ia mencontohkan kasus serupa terjadi juga di sektor kesehatan, di mana penempatan dokter ke wilayah terpencil sering terkendala karena tidak adanya pendapatan tambahan seperti praktik pribadi. Situasi serupa, menurut Ekti, terjadi pula di sektor pendidikan, terutama di daerah yang aksesnya sulit dan minim fasilitas.
“Kita paham, kalau di kota kan masih bisa praktik atau punya pendapatan luar. Tapi di Mahakam Ulu misalnya, dokter atau guru susah bertahan karena tidak ada itu semua,” jelasnya.
Karena itu, Ekti pun menekankan pentingnya membangun strategi jangka panjang berbasis penguatan sumber daya manusia (SDM) lokal. Pemerintah daerah, perlu mendorong dan memfasilitasi putra-putri daerah agar bisa menjadi tenaga pendidik yang profesional di kampung halamannya sendiri.
Ekti meminta agar pemerintah daerah dan instansi pendidikan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik sekolah, tetapi juga pada aspek penting lain seperti ketersediaan guru yang mampu bertahan dan berkontribusi dalam jangka panjang.
“Treatment masalah ini harus diselesaikan dari sisi SDM-nya. Kalau Mahakam Ulu atau Kutai Barat, ya tenaga pendidik atau gurunya ya dari sana saja. Kita berharap seperti itu agar pendidikan di daerah bisa berkembang dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: DPRD Kaltim