
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – BPSDM Kaltim sebagai garda terdepan dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah (SDAP) di lingkungan Pemprov Kaltim maupun Pemerintah Kabupaten/Kota terus berpacu untuk mewujudkan SDAP unggul.
Untuk merealisasikan hal tersebut, hari ini Senin, tanggal 16 Juni 2025, Kepala BPSDM Kaltim membuka kegiatan 5 (lima) jenis pelatihan sekaligus, di BPSDM Kaltim.
Kelima jenis pelatihan tersebut meliputi: (1) Pelatihan Bahasa Isyarat; (2) Pelatihan Public Speaking and Effective Communication Skill; (3) Pelatihan Penyusunan Anilisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja; (4) Pelatihan Investigasi dan Keselamatan Kerja bagi Pejabat Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan; dan (5) Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip Keuangan bagi Pejabat Fungsional Arsiparis dan Pengelola Arsip Keuangan.
Rina Kusharyanti, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional (PKMF) BPSDM Kaltim, selaku Ketua Panitia Penyelenggara, melaporkan, bahwa kelima jenis pelatihan ini diikuti oleh 150 orang, yang berasal dari SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara terpilih.
“Setiap jenis pelatihan diikuti oleh 30 orang peserta. Sedangkan durasi jumlah jam pelajaran cukup bervariatif. Ada yang 27 jam pelajaran (JP), dan 40 JP. Namun ada pula yang sampai 51 JP,” ungkapnya.
Jadi, lanjut Rina, ada yang mengikuti pelatihan selama 3 hari, 4 hari, dan ada pula yang sampai 5 hari. Tergantung jenis pelatihan yang diikuti.

Sementara itu, Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi, ketika membuka acara pelatihan, menyampaikan bahwa, kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari program strategis BPSDM Kaltim dalam mendukung pengembangan kompetensi ASN, khususnya dalam rangka memperkuat kapasitas kelembagaan dan individu dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang profesional, akuntabel dan berbasis sistem merit.
“Pelatihan bahasa isyarat adalah bentuk komitmen inklusifitas pelayanan publik kita. Pelatihan ini untuk memastikan bahwa warga difabel juga mendapatkan pelayanan yang setara dan bermartabat,” kata Nina.
Sementara itu, pelatihan public speaking and effective communication skill sangat penting untuk memperkuat kemampuan ASN dalam menyampaikan informasi dengan jelas, meyakinkan dan membangun relasi yang positif di berbagai situasi kerja.
Sedangkan, pelatihan Anjab dan ABK merupakan fondasi dalam manajemen ASN, agar formasi dan distribusi pegawai sesuai dengan kebutuhan riil organisasi, terang Nina Dewi.
“Adapun Pelatihan Investigasi dan Keselamatan Kerja bagi Pejabat Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan, bertujuan untuk memperkuat peran pengawas dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, adil dan sesuai norma ketenagakerjaan,” ungkap Nina Dewi.
Adapun Bimtek Pengelolaan Arsip Keuangan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kesadaran bagi para jafung Arsiparis dan Pengelola Arsip Keuangan tentang pentingnya pengelolaan dokumen keuangan secara tertib, sistematis sesuai regulasi yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut, Nina Dewi, mengatakan bahwa kelima jenis pelatihan ini memiliki urgensi dan relevansi masing-masing dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik, pengelolaan SDM Aparatur, serta penguatan tata kelola pemerintahan yang akuntabel danprofesional.
Di akhir sambutannya, seperti biasa dalam berbagai pelatihan, Nina Dewi, mengingatkan kewajiban setiap PNS untuk mengikuti pengembangan kompetensi, minimal 20 JP dalam setahun. Sedangkan bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), pelatihan pengembangan kompetensi, maksimal 24 JP dalam setahun.
“Pengembangan Kompetensi ASN bukanlah kegiatan sekali selesai. Tetapi merupakan proses yang terus berkelanjutan,” pungkas Nina Dewi.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: BPSDM Kaltim